(IslamToday ID) – Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Ambon berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk membantu operasi penyelamatan 25 anak buah kapal (ABK) KM Hentri yang hilang di Perairan Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Puluhan ABK ini hilang setelah melompat ke laut saat KM Hentri dihantam gelombang dan akhirnya terbakar pada 3 September 2021 lalu.
Kepala Basarnas Ambon, Mustari mengatakan telah berkoordinasi dengan TNI Angkatan Udara (AU) untuk melakukan pencarian lewat udara.
“Kami berusaha dan hanya bisa berkoordinasi dan pertimbangan untuk mengerahkan alut (pesawatnya) ya dari TNI AU,” katanya seperti dikutip dari Kompas, Jumat (10/9/2021).
Menurut Mustari, pencarian lewat udara saat ini penting dilakukan karena cuaca buruk di Perairan Maluku. Sehingga, kapal tidak bisa dikerahkan melakukan pencarian.
Operasi pemantauan lewat udara juga penting dilakukan mengingat insiden kapal terbakar sudah sepekan lamanya. Pertimbangan lain, jumlah ABK yang hilang dalam insdien itu sangat banyak yakni 25 orang.
“Tapi di Ambon kan tidak ada alut (pesawat), tapi kita berharap semoga ada jalan untuk pencarian lewat udara, karena itu sangat membantu sekali,” katanya.
Saat ini, tim SAR gabungan berusaha sekuat tenaga mencari 25 ABK yang hilang tersebut. Ia berharap puluhan ABK itu segera ditemukan.
“Kita berupaya semaksimal mungkin, dan kita berharap agar 25 ABK yang hilang itu segera ditemukan,” katanya.
Sebelumnya, KM Hentri yang berisi 32 anak buah kapal (ABK) dilaporkan terbakar di perairan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku pada 3 September 2021.
Kapal tersebut awalnya bertolak dari Pelabuhan Muara Angke Jakarta menuju Papua pada 15 Agustus 2021.
Saat melintas di perairan Kepulauan Tanimbar, kapal tersebut diterjang gelombang tinggi hingga terjadi guncangan hebat yang mengakibatkan kebakaran.
Akibat insiden itu, dua ABK dinyatakan tewas, lima orang selamat, dan 25 lainnya hilang. [wip]