(IslamToday ID) – Pengamat politik yang juga akademisi UNAS Selamat Ginting menyatakan Presiden Jokowi dipastikan bakal memilih Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Ia menyebut setidaknya ada dua sinyal kuat bahwa Jokowi bakal memilih Andika dibanding calon kuat lainnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.
Selamat menyebut dua sinyal itu adalah kejadian-kejadian yang merupakan pola interaksi simbolik yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Pertama, adalah kunjungan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno ke Mabes AD dan bertemu dengan Andika.
“Jadi ada interaksi individu antara utusan Istana dengan yang dikunjungi. Jadi ada tiga teori terkait dengan kedatangan Mensesneg ini ke Mabes AD. Pertama berdasarkan makna yang diberikan orang lain pada mereka, Presiden Jokowi ini memang senang dengan simbol-simbol, jadi ini utusan dari Istana yang punya pesan penting dari Istana, pesan penting ini harus kita maknai tidak berdiri sendiri,” ungkap Selamat seperti dalam video FNN, Selasa (12/10/2021).
Kemudian ia juga menyebut sebuah kejadian saat HUT TNI 5 Oktober lalu, dimana Jokowi meminta Andika untuk menjadi sopir bagi Ibu Negara Iriana. Padahal di acara parade senjata TNI itu, ada Yudo Margono dan KSAU Marsekal Fajar Prasetyo.
“Dari dua interaksi simbolik ini saya pada satu kesimpulan bahwa Presiden Jokowi kemarin atau hari ini sudah memutuskan bahwa Panglima TNI adalah Andika Perkasa,” ungkap Selamat.
Menurutnya, meskipun waktunya bakal singkat sekitar 1 tahun 2 bulan jika Andika Perkasa menjabat Panglima TNI, namun itu tidaklah menjadi persoalan. Ia mencontoh tetap dipilihnya Jenderal Idham Azis menjadi Kapolri meskipun masa tugasnya tinggal 1 tahun 2 bulan.
“Memang sebenarnya tidak lazim, tidak efektif, jika Panglima TNI hanya dijabat 1 tahun 2 bulan. Tapi kita punya pengalaman juga ketika Edi Sudrajat di era Soeharto itu hanya 3 bulan saja menjadi Panglima TNI,” kata Selamat.
Terkait dengan nasib Yudo Margono, ia menyebut kemungkinan Jokowi akan menggunakan pola win-win solution. Dalam pengertian setelah Andika Perkasa menjadi Panglima TNI maka kelak penggantinya adalah Yudo Margono.
Terkait dengan pemilihan Panglima TNI ini, Jokowi dimungkinkan juga bakal meminta pertimbangan terhadap orang-orang di sekitarnya. Pertama pada Megawati Soekarnoputri yang merupakan Ketua Umum PDIP dimana Jokowi bernaung.
“Kira-kira Megawati akan memilih siapa? Menurut saya Megawati cenderung pilih Andika daripada Yudo Margono. Karena sudah ada interaksi politik (Andika dengan Megawati), barang kali sudah lebih dekat. Komunikasi mereka sudah bagus,” ungkap Selamat.
Kedua dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Ia menyebut Prabowo bakal cenderung lebih memilih Andika karena backgroundnya yang juga Angkatan Darat.
“Ketiga dengan Luhut, menteri paling kuat yang kebetulan juga militer Angkatan Darat, sehingga sangat mungkin cenderung ke Andika juga. Keempat, satu lagi dengan Wantimpres yang di situ ada Jenderal Wiranto yang kebetulan juga Angkatan Darat. Maka kecenderungannya juga ke Andika,” pungkasnya. [wip]