(IslamToday ID) – Teka-teki penyebab kematian mahasiswa anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) UNS Solo Batalyon 905 Jagal Abilawa bernama Gilang Endi (GE) akhirnya terkuak. Polda Jateng menyebut dugaan sementara GE tewas karena mengalami kekerasan.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan terdapat tanda kekerasan pada jasad GE yang meninggal usai mengikuti pendidikan dan latihan (diklat) di Jurug, Jebres, Solo. GE diketahui terkena beberapa pukulan di bagian kepalanya.
Pukulan tersebut, lanjutnya, mengakibatkan terjadinya penyumbatan di bagian otak GE. Sehingga hal itu yang diduga menjadi penyebab kematiannya.
“Korban terkena beberapa pukulan di bagian kepala. Korban meninggal diduga akibat terjadi penyumbatan di bagian otak,” kata Iqbal seperti dikutip dari Tribun Solo, Rabu (27/10/2021).
Ia menambahkan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi yang tengah dilakukan oleh Kabid Dokes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti.
Meski dari hasil sementara autopsi menyatakan adanya tanda-tanda kekerasan, namun Iqbal belum dapat menyebutkan beberapa kekerasan lainnya yang diterima GE.
Terkait hasil autopsi, Iqbal menuturkan akan disampaikan secara resmi kurang dari sepekan. “Hasil lengkapnya nanti saya sampaikan kalau sudah turun dari Dokkes, kurang dari sepekan,” ujarnya.
Di sisi lain, Iqbal mengungkapkan bahwa pihak kepolisian belum menetapkan tersangka dalam kasus kematian mahasiswa anggota Menwa UNS tersebut sampai saat ini. Hal ini dikarenakan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan perkara tersebut.
Namun demikian, ia menekankan bahwa dari hasil visum korban ditemukan tanda-tanda kekerasan. “Sementara kami masih sidik. Belum ada yang ditetapkan tersangka. Namun dari visum (luka fisik) ada tanda-tanda kekerasan,” katanya.
Iqbal menambahkan, dalam penanganan kasus tersebut, Polda Jateng sudah memeriksa 18 orang yang terdiri dari dosen, peserta, dan pelatih Diklatsar Menwa UNS secara maraton.
Ia berjanji akan menyampaikan hasil pemeriksaan polisi terkait kasus kematian GE ini ke publik secepatnya. “Semua sudah kami periksa, pemeriksaan dilakukan secara maraton, secepatnya akan kami sampaikan,” pungkas Iqbal. [wip]