(IslamToday ID) – Ustaz Abdul Somad (UAS) mengatakan umat Islam yang hanya menjalankan ritual merupakan konstruksi Belanda. Menurutnya, jalan hidup Islam sendiri justru berkembang ketika kekuasaan dipegang.
UAS menyampaikan hal tersebut dalam ceramah Subuh di Masjid Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara di Medan, Rabu (3/11/2021). Ceramah ini ada dalam bingkai pasang surut dakwah Nabi Muhammad sallahu alaihi wassalam sekalian sahabatnya.
“Nabi Muhammad 13 tahun dia di Mekkah tak ada kekuasaan. Ketika tak ada kekuasaan tak bisa salat berjamaah. Kenapa tak bisa salat berjamaah? Karena dicekek Abu Jahal, Abu lahab. Dilempar mereka pakai kotoran. Tapi setelah punya kekuasaan di Madinah, salat berjamaah tidak tinggal. Bayangkan, salat saja tidak bisa dilaksanakan kalau kita tidak punya kekuasaan,” kata UAS seperti dikutip dari Sumatera Timur.
Tuan Guru asal Negeri Asahan ini menambahkan bahwa menjalankan agama Islam dengan hanya menjalankan ritualnya semata merupakan dampak dari kebijakan Belanda. Diketahui, pemerintah Belanda pada masanya memang membelah dominasi Islam yang telah ada kian di rantau Kepulauan Melayu, termasuk Sumatera.
“Apa kata Belanda? Politik kami pegang, tanah kami pegang, kebun kami pegang, laut kami pegang. Kalian silakan pergilah ke masjid menunggu malaikat maut datang. Banyak sekarang orang Islam sebelum hijrah (taubat), semangat dia berbisnis, semangat berpolitik. Tapi setelah hijrah (malah) letoi, lunglai, lesu. Macam mau mati saja. Ini bukan ajaran Islam, ini ajaran Belanda,” ungkap UAS.
Apa yang dipaparkan UAS sesungguhnya senapas dengan kajian poskolonialisme. Kajian ini membuka selubung yang selama ini dikonstruksikan oleh kelompok orientalis, yang berdampak tidak saja pada dunia Arab tetapi juga pada terhempangnya haluan umat Islam di Kepulauan Melayu.
Kajian orientalisme diperkenalkan oleh Edward Said, seorang Palestina yang membuka horizon dikotomis Timur dan Barat.
Ceramah UAS ini dihadiri oleh Gubernur Edy Rahmayadi, Kepala Dinas Pendidikan Wan Syaifuddin, para pejabat, serta kelompok pengajian. [wip]