(IslamToday ID) – Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Raihan Ariatama menolak keras wacana pembubaran MUI menyusul tertangkapnya salah satu anggota Komisi Fatwa Ustaz Zain An-Najah atas dugaan tindakan terorisme.
“Tindakan salah satu anggota tidak lantas mencerminkan perilaku MUI secara keseluruhan,” ujar Raihan seperti dikutip dari Jawa Pos, Selasa (23/11/2021).
Sebagai informasi, desakan agar MUI dibubarkan muncul setelah Densus 88 menangkap salah seorang pengurus MUI terkait dugaan terorisme. Saat ini, pengurus tersebut juga telah dinonaktifkan sebagai anggota Komisi Fatwa MUI.
“Secara organisasi, MUI memiliki peran penting ketika menjalankan tugas-tugas keumatan dalam menjaga moral publik dan keutuhan Indonesia. MUI masih memiliki komitmen perihal keislaman-keindonesiaan yang seimbang dan harmonis,” terang Raihan.
Ia pun menambahkan bahwa Islam di Indonesia adalah Islam moderat yang menjunjung tinggi perdamaian dan keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, prinsip dan komitmen itu perlu dijaga.
“Apabila terdapat oknum atau anggota MUI ada yang terpapar radikalisme, terorisme ataupun separatisme, maka tugas MUI untuk menyadarkan dan meningkatkan langkah-langkah preventif,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya menolak upaya-upaya pembubaran MUI dan mendukung organisasi tersebut untuk melakukan pembenahan-pembenahan agar terbebas dari paham-paham keislaman yang radikal, ekstrem, dan mengarah pada tindakan terorisme.
“Kita harus menolak politisasi kasus ini, tapi radikalisme dan terorisme adalah musuh kita bersama yang nyata,” pungkasnya.
Suara penolakan pembubaran MUI juga disampaikan oleh mantan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin. Menurutnya, desakan dari pihak tertentu untuk membubarkan MUI tidak perlu ditanggapi serius.
Din mengatakan, desakan pembubaran MUI bisa jadi asli itu menunjukkan bahwa kelompok anti-Islam atau Islamofobia merasa mendapat dukungan rezim berkuasa yang diam saja dan terkesan membiarkannya. Kelompok Islamofobia merasa mendapatkan momentum dengan penangkapan sejumlah ulama atau mubalig.
“Atau desakan itu palsu, yakni hanya merupakan manuver untuk mengalihkan perhatian dari masalah besar yang sedang dihadapi bangsa, atau pelanggaran etika kekuasaan yang sedang didesakkan penyelesaiannya oleh sebagian rakyat. Mereka hanya ingin mengetes air atau testing the water,” katanya.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengatakan, sebaiknya publik lihat saja dengan tersenyum, apakah kelompok yang mendesak pembubaran MUI itu benar-benar berani. Atau mereka sesungguhnya adalah kelompok pengecut yang hanya bisa mengumbar kata-kata, tapi tidak berani melaksanakannya.
“Kita semua jangan beralih perhatian untuk terus melakukan amar makruf nahi munkar terhadap kerusakan struktural dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Din.
Ia mengatakan, ketahuilah kalau ada pihak, siapapun mereka, yang berani membubarkan MUI maka mereka akan berhadapan dengan umat Islam di seluruh Tanah Air.
“Sebagai yang pernah memegang amanah sebagai Ketua Umum MUI dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI saya siap turun lapangan,” pungkasnya. [wip]