(IslamToday ID) – Penggantian Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan tenaga robot seperti yang diwacanakan pemerintah ternyata bisa memberikan keuntungan bagi masyarakat dan juga negara. Setidaknya, tindakan merugikan yang selama ini dilakukan oleh beberapa oknum PNS bisa hilang.
Salah satunya adalah tindakan pungutan liar atau pungli. Sudah menjadi rahasia umum praktik pungli banyak sekali terjadi terutama dilakukan oleh PNS yang bekerja di pelayanan publik.
Dengan perubahan tenaga kerja pelayanan publik dengan robot, maka tindakan yang merugikan masyarakat tersebut tidak akan ada lagi di Indonesia.
“70 Persen pekerjaan yang interaktif dengan rakyat seperti di kelurahan, kecamatan, kantor walikota/bupati harusnya bisa diganti teknologi. Ini akan membuat rakyat lebih puas, karena bisa sekaligus berantas pungli dan korupsi,” ujar akademisi dan praktisi dari Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Sabtu (27/11/2021).
Adapun tindakan pungli yang terjadi ini terutama dalam pengurusan surat-surat dan perpanjangan izin. Sehingga pelayanan inilah yang dinilai harus digantikan dengan robot.
“Apa saja yang digantikan robot, misalnya seperti customer contact, surveilance terhadap lalu lintas/pembuangan sampah, pengurusan/perpanjangan izin-izin, surat tanah,” katanya.
Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah juga berpendapat yang sama bahwa kegiatan pungli bisa dihilangkan jika kegiatan PNS yang berhubungan dengan publik diganti dengan robot.
“Bagian layanan yang bisa diganti misalnya pembuatan KTP, itu bisa diganti. Pelayanan Samsat bisa diganti juga. Jadi bisa menghilangkan pungutan liar yang masih sering ada,” jelas Trubus.
Meski demikian, hal ini memang tidak mudah dilakukan. Sebab, pemerintah membutuhkan dana yang besar serta kemampuan sumber daya manusia (SDM) untuk bisa menciptakan teknologi tingkat tinggi dalam membuat robot.
“Jadi ini pasti dalam jangka waktu panjang. Jangka pendek dan menengah akan sulit,” pungkas Trubus. [wip]