(IslamToday ID) – Bentrok aparat kembali terjadi. Kali ini antara prajurit Korps Marinir TNI AL dengan prajurit Raider TNI AD di Balerang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Bentrok tersebut sempat terekam kamera dan beredar luas di media sosial. Dalam video yang beredar terlihat sejumlah warga termasuk anak kecil tampak ketakutan dan menghindari lokasi bentrokan.
“Benar, kejadiannya Sabtu, 27 November kemarin,” kata Kepala Dinas Penerangan AL, Laksamana Pertama Julius Widjojono seperti dikutip dari DetikCom, Selasa (30/11/2021).
Ia memastikan permasalahan di antara dua kelompok prajurit sudah diselesaikan. Kedua pihak bersepakat damai.
“Sudah ketemu bareng, sudah didamaikan. Ada Danlanal Batam, Danyon Infanteri X Marinir, Danyon Raider 136/TS (yang menyelesaikan masalah),” terang Julius.
Ia menambahkan, Dandim 0316/Batam, Kasie Intel Korem 033/Wira Pratama, Dandenpom AD, Dandem Pom AL Lanal Batam juga turut hadir dan mendamaikan kedua pihak yang bermasalah.
Terkait pemicu bentrokan, Julius mengatakan hal tersebut masih didalami dan ditangani oleh satuan masing-masing, baik Marinir maupun Raider. Julius meminta maaf kepada masyarakat atas peristiwa yang terjadi dan berharap kejadian serupa tak terulang.
“Kami meminta maaf atas keributan yang terjadi dan semoga kejadian seperti itu tidak lagi terulang,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapuspen TNI Mayjen Prantara Santosa mengatakan Puspom TNI memproses hukum anggota TNI yang terlibat dugaan tindak pidana.
“Pusat Polisi Militer TNI Bersama-sama dengan Pusat Polisi Militer TNI AD atau angkatan terkait sedang melakukan Proses hukum terhadap semua oknum anggota TNI yang terlibat dalam dugaan tindak pidana tersebut,” ujar Prantara.
Proses hukum itu juga diberlakukan untuk oknum TNI yang terlibat dugaan tindak pidana di kasus bentrok antara oknum TNI AD Provost Denmadam XVI/PTM dengan oknum Satlantas Polresta Ambon. Dan juga kasus bentrok di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua antara oknum TNI AD dari Satgas Nanggala dengan oknum Polri dari Satgas Amole Brimobda Aceh.
TNI juga berkoordinasi dengan Polri terkait bentrok dengan oknum polisi. “TNI juga sudah melakukan koordinasi dengan Polri untuk melakukan proses hukum terhadap oknum anggota Polri yang terlibat dalam dugaan tindak pidana tersebut,” ujar Prantara. [wip]