(IslamToday ID) – Biro Humas Hukum dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Nasional (BKN) memberikan penjelasan perihal maraknya kabar yang menyatakan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) akan digantikan oleh tenaga robot.
Kepala Biro Humas Hukum dan Kerja Sama BKN Satya Pratama mengatakan, saat ini pemerintah sedang melaksanakan tranformasi digital dalam pelayanan yang diberikan oleh dan manajemen ASN. Sebenarnya, katanya, upaya digitalisasi telah dilaksanakan sejak beberapa tahun ke belakang.
“Namun seiring dengan situasi yang tidak pasti dan kompleks, plus pandemi Covid-19, maka transformasi tersebut dipercepat,” ujar Satya seperti dikutip dari Kompas, Rabu (1/12/2021).
Ia menjelaskan, saat ini jumlah ASN di Indonesia terus menurun karena PNS yang pensiun tidak sebanding dengan jumlah yang direkrut. Namun halnya dengan transformasi penggunaan teknologi informasi (IT) dan digitalisasi pelayanan publik, maka diharapkan pelayanan publik/masyarakat dapat terus berjalan dengan baik.
“Jadi ke depannya formasi PNS akan tidak gemuk, karena penggunaan IT dan digitalisasi pelayanan publik,” beber Satya.
Satya menuturkan, saat ini dengan pelaksanaan reformasi birokrasi, jabatan eselon 4 dan 3 sudah dihapuskan, diganti dengan pejabat fungsional. Formasi tersebut diharapkan dapat membuat PNS bekerja lebih efektif dan efisien dalam melaksanakan pelayanan, serta tugas dan fungsinya.
“Pekerjaan yang sifatnya administratif, rutinitas, dan repetitif serta memiliki prosedur operasi standar yang jelas menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku dapat digantikan dengan teknologi,” katanya.
Namun, Satya menegaskan, bukan berarti seluruh PNS bakal digantikan teknologi atau robot. Melainkan kolaborasi antara sumber daya manusia dengan teknologi. Konsep ini masih terus dimatangkan dan butuh perencanaan yang lebih komprehensif. Sehingga, waktu yang dibutuhkan juga tidak singkat.
“Iya (tidak semua PNS diganti teknologi/robot). (Berapa persen PNS, berapa persen teknologi) Masih dikaji,” tandasnya. [wip]