(IslamToday ID) – Korban pencurian sejumlah uang di Jakarta Timur, Meta Kumala (32), menceritakan kronologi saat dirinya melapor dan dimarahi petugas kepolisian.
Pada Selasa (7/12/2021) sekitar pukul 19.20 WIB, Meta menjadi korban pencurian di Jalan Sunan Sedayu, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur. Tas, uang senilai Rp 7 juta, dan kartu-kartunya raib digondol komplotan maling saat ia turun mengecek kondisi mobil yang disebut bermasalah.
Beberapa jam setelah pencurian itu, Meta melapor ke Polsek Pulogadung. Ia menyebutkan detail barang-barang yang hilang kepada anggota kepolisian, termasuk salah satu personel yang saat itu mengenakan pakaian bebas.
“Saya nyebut lah ada lima kartu ATM (yang hilang). Terus salah satu polisi itu berucap, enggak enak nadanya,” kata Meta seperti dikutip dari Kompas, Senin (13/12/2021).
“Dia bilang, ‘Ngapain sih ibu punya ATM banyak-banyak? Kalau gini kan jadi repot. Percuma kalau dicari juga pelakunya. Memang ibu enggak tahu (biaya) adminnya itu mahal?’,” ucap Meta menirukan omongan oknum polisi tersebut.
Meta menyayangkan kelakuan polisi tersebut yang memojokkan dan memarahi dirinya yang sedang dilanda kesusahan. “Nadanya tinggi. Caranya menyampaikan nggak pas ya, karena saya sedang kesusahan,” kata Meta.
Setelah selesai membuat laporan, Meta kemudian diminta pulang oleh anggota Polsek Pulogadung. “Saya cuma nulis nama, tanggal lahir, apa aja yang hilang. Udah, selesai. Setelah itu udah, jadi tidak ada tindak lanjut prosedurnya apa setelah saya dirampok gitu,” kata Meta.
“Dia bilang, ‘Sudah, ibu mendingan pulang saja dan tenangin diri’,” tambahnya menirukan omongan polisi itu.
Empat hari berselang, Meta kemudian melapor ke Polres Jakarta Timur. Sebelumnya Meta sempat mengunggah peristiwa yang tidak mengenakkan tersebut di media sosial dan kemudian viral.
“Pas saya di Polres, saya ditelepon untuk datang ke Polsek lagi. Terus polisi yang di Polres suruh abaikan saja. Salah sendiri kemarin nggak ditanggapi. Udah viral malah pada kebingungan,” ujar Meta.
Setelah unggahannya viral, Meta juga mengaku bahwa rumahnya didatangi beberapa polisi. “Kemarin banyak polisi ke rumah saya, nanyain informasi, tetapi nggak ada ancaman,” kata Meta.
Awalnya, Meta melakukan transaksi melalui ATM yang tersedia di minimarket Jalan Sunan Sedayu, Selasa (7/12/2021) malam. “Saya transaksi agak lama di situ, sekitar 40 menitan di dalam minimarket itu,” kata Meta.
Dari situlah, komplotan pencuri kemudian menyasar Meta. Saat itu, Meta mengendarai mobil menuju rumahnya sepulang bekerja.
“Ada motor ngikutin dan orangnya ngomong. Tapi kurang dengar ngomong apa,” ujar Meta. Hal itu terjadi dua kali. Pertama, seseorang mengetuk spion mobil Meta. Selanjutnya, giliran kaca mobil Meta yang diketuk.
“Beberapa meter lagi ada ngetuk kaca. Habis ngetuk spion, ngetuk kaca. Orangnya sambil ngomong, ‘Itu bahayain orang’,” ucap Meta.
Karena penasaran, Meta pun turun dan mengecek mobilnya. Namun, saat ia turun terlihat seseorang membuka pintu mobil bagian kiri dan mengambil tasnya. Aksi itu terekam kamera CCTV. Video rekaman itu telah tersebar di media sosial. [wip]