(IslamToday ID) – Bentrok berdarah terjadi di Papua. Kali ini bentrokan terjadi antara kelompok warga di Nduga dan Lanny Jaya. Akibatnya, dua orang terluka kena panah.
Bentrokan itu terjadi pada Sabtu (8/1/2022). Kedua kelompok warga saling serang karena kematian seorang warga Nduga, Sibelu Gwijangge, diduga dibunuh oleh kelompok dari pihak Lanny Jaya.
“Pada hari dan tanggal tersebut di atas, pukul 15.30 WIT permasalahan pertikaian saling serang dengan menggunakan alat tradisional antara kedua kelompok masyarakat Lanny Jaya dan masyarakat Nduga, disebabkan akibat kematian Sibelu Gwijangge yang diduga dibunuh oleh masyarakat Lanny Jaya yang tinggal di Kampung Wesakma Distrik Wouma,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangan tertulis, Ahad (9/1/2022).
Merasa tidak terima, keluarga Sibelu Gwijangge bersama warga kelompok Nduga pun melakukan aksi balasan terhadap warga Lanny Jaya. Di situlah terjadi pertikaian tersebut.
“Pukul 15.35 WIT atas peristiwa tersebut masyarakat (pihak Nduga) serta keluarga pihak atas nama Sibelu Gwijangge merasa tidak terima keluarganya dibunuh pada saat pertemuan untuk menyelesaikan masalah perempuan. Mereka akan melakukan aksi balasan terhadap pihak pelaku dari masyarakat Lanny Jaya yang bermukim di Kampung Wesakma, Distrik Wouma,” kata Kamal.
“Pukul 15.40 WIT pihak masyarakat Nduga dengan jumlah kekuatan sekira 150 orang turun dari Ilekma menuju Wouma dengan membawa alat-alat perang tradisional berupa panah, kapak, parang, dan tombak. Setelah sampai di Wouma masyarakat Lanny Jaya merespons adanya serangan tersebut dengan jumlah kekuatan sekitar 300 orang hingga akhirnya terjadi saling serang,” lanjutnya.
Kamal mengatakan kelompok Nduga membakar dua rumah milik warga di Distrik Wouma. Adapun warga yang terluka akibat pertikaian itu ialah Witenus Tabuni dan Rondi Kogoya.
Selain itu, polisi menyita sejumlah barang bukti yakni satu baju kaus singlet motif loreng milik korban, dua pasang sepatu boots milik korban, serta lima anak panah.
Kamal mengatakan terkait korban yang meninggal dunia dan luka-luka sudah dievakuasi ke RSUD Wamena untuk dilakukan pemeriksaan medis. Untuk mengantisipasi adanya aksi lanjutan, polisi kini melakukan penjagaan serta patroli di kedua kelompok massa.
“Pada saat ini kami masih melaksanakan pengaman di TKP karena diduga akan ada aksi balasan oleh kelompok dari masyarakat Nduga. Untuk kerugian materiil sampai saat ini yaitu dua unit rumah milik Jhon Asso dan masyarakat Asotipo yang dibakar oleh kelompok masyarakat Nduga,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kamal juga mengatakan pihak kepolisian kini tengah melakukan pendekatan terhadap masing-masing tokoh masyarakat dari kedua kelompok tersebut, sehingga kejadian tersebut tidak terulang lagi. [wip]