(IslamToday ID) – Menteri BUMN Erick Thohir melaporkan dugaan kasus korupsi di lingkungan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk ke Kejaksaan Agung (Kejagung), Selasa (11/1/2022). Kasus korupsi itu diduga terkait dengan pembelian pesawat ATR 72 seri 600.
Erick mengatakan, laporan ini bukan hanya sekadar tuduhan. Ia mengaku telah mengantongi bukti. “Sudah bukan eranya menuduh, kami bertindak berdasarkan bukti,” katanya seperti dikutip dari Kompas.
Menurut Erick, sebelum laporan ini ia buat, sudah dilakukan investigasi. Dari hasil investigasi didapatkan data-data valid mengenai dugaan korupsi dalam pembelian pesawat ATR 72 seri 600.
Melalui laporan ini, Erick berharap Garuda bisa berbenah menjadi lebih profesional. “Kami fokus mentransformasi Garuda agar lebih akuntabel, profesional, dan transparan,” katanya.
Sebelumnya, dalam beberapa kesempatan Erick sudah menyoroti kondisi krisis keuangan yang dialami maskapai plat merah itu, tak hanya karena dampak pandemi Covid-19, tetapi juga adanya korupsi yang dilakukan manajemen lama.
Ia mengatakan, Garuda Indonesia bekerja sama dengan 36 penyewa pesawat atau lessor yang sebagian terlibat dalam tindakan koruptif dengan manajemen lama. Hal ini yang menyebabkan biaya sewa pesawat Garuda Indonesia terlampau mahal.
“Sejak awal kami di Kementerian (BUMN) meyakini, bahwa memang salah satu masalah terbesar di Garuda mengenai lessor. Lessor ini harus kami petakan ulang, mana saja yang masuk kategori dan bekerja sama di kasus yang sudah dibuktikan koruptif,” ungkap Erick dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, 3 Juni 2021 lalu.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mendukung penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan pesawat Garuda yang telah dilaporkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
“Kami tentunya memastikan akan mendukung penuh penyelidikan tersebut dan akan menindaklanjuti setiap keperluan penyelidikan yang disampaikan sebagai bagian dari upaya penegakan good corporate governance (GCG),” kata Irfan seperti dikutip dari Kompas TV, Selasa (11/1/2022).
Ia menyampaikan, Garuda berkomitmen mendukung setiap upaya peningkatan transparansi dan akuntabilitas perusahaan dalam setiap aktivitas bisnisnya. Irfan ingin agar Garuda tidak hanya sehat dari sisi keuangan.
Oleh karena itu, Garuda terus bertransformasi untuk memperbaiki seluruh aspek perusahaan. “Hal tersebut yang juga turut menjadi aspek fundamental dalam misi transformasi perusahaan yang tengah kami jalankan saat ini,” ujar Irfan.
“Guna menjadikan Garuda sebagai entitas bisnis yang sehat tidak hanya dari sisi kinerja keuangan dan operasional, akan tetapi turut ditunjang oleh fondasi tata kelola perusahaan yang juga sehat dan solid dalam mengakselerasikan kinerja usaha ke depannya,” lanjutnya. [wip]