ISLAMTODAY ID— Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais memberikan pesan khusus kepada anggota Hizbul Wathan Universitas Muhammadiyah Surakarta (HW UMS). Ia mengingatkan pentingnya menjaga kepercayaan.
Dahlan Rais dalam sambutannya mengemukakan penting kiranya menjadi orang yang bisa dipercaya. Ia menyebutkan sejumlah hasil riset menunjukkan bahwa apat dipercaya merupakan kunci sukses seseorang.
“Dapat dipercaya itu luar biasa, Finlandia menjadi negara terbaik di dunia dari segala ukuran karena kejujurannya,” kata Dahlan Rais dalam forum yang dihadiri oleh ratusan peserta Seminar Nasional bertajuk “Dilema Deforestasi dan Iklim, Generasi Muda Bisa Apa?” dalam rangka Milad ke-12 HW UMS pada Ahad, 30 Januari 2022 kemarin.
Ia juga mengingatkan kepada seluruh anggota HW untuk merefleksikan kembali 10 pasal Undang-undang HW. Terutama pasal tentang dapat dipercaya yang ditulis dan disebut pertama kali.
“Pandu Hizbul Wathan itu dapat dipercaya. Ada sepuluh nilai bahkan satu item-nya itu beberapa nilai, tapi (justru) meletakkan dapat dipercaya pada nomor satu,” ucap Dahlan.
Dahlan menambahkan penempatan dapat dipercaya pada nomor satu memiliki makna yang sangat mendalam. Penempatan tersebut menunjukkan tingkat kedalaman pikiran dan pengetahuan yang luar biasa.
“Itu kalau tidak orang yang berpengalaman, berpengetahuan dan jiwa yang tulus tidak akan meletakkan dapat dipercaya itu di atas,” tegasnya.
Ia menuturkan dapat dipercaya memiliki sejumlah makna. Dapat dipercaya memiliki makna tentang sikap jujur dan memenuhi janji.
Pesan Dahlan Rais tersebut dilatarbelakangi oleh fenomena kemerosotan moral di kalangan remaja dan pemuda. Ia merasa prihatin dengan sejumlah catatan akhir tahun 2021 terutama dengan indikator remaja dan pemuda.
Ia juga merasa miris dengan perkembangan dunia remaja dan pemuda. Alarm lampu kuning jika tidak disikapi dengan serius bisa mengarah pada lampu merah yang sangat berbahaya bagi bangsa Indonesia.
“Kuning artinya siap-siap waspada kalau tidak hati-hati maka kita bisa berubah ke arah merah,” ujar Dahlan.
Fenomena-fenomena sosial di kalangan pemuda tersebut diantaranya maraknya tawuran di kalangan pelajar, remaja, hingga pemuda. Pada saat yang sama terjadi juga minimnya literasi di kalangan remaja dan pemuda.
“Saya kira undang-undang HW itu luar biasa. Ada sepuluh, satu sampai sepuluh itu sesuatu yang teramat tinggi nilainya,” tandasnya.
Reporter: Kukuh Subekti