(IslamToday ID) – Putri Gus Dur, Alissa Wahid mendesak Polda Jateng untuk membebaskan puluhan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo yang ditahan. Ia juga meminta Gubernur Jateng Ganjar Pranowo agar menunda pengukuran lahan sampai tercapai kesepakatan.
“Atas nama @Gusdurians, kami meminta Kapolda Jateng untuk membebaskan warga Wadas yang ditahan. Juga meminta kepada Gubernur Jateng Pak @Ganjarpranowo untuk menunda pengukuran dan lain-lain sampai kita selesai bermusyawarah, dan menghindarkan clash antara rakyat dengan aparat negara,” tulis Alissa di akun Twitternya, @AlissaWahid, Rabu (9/2/2022).
Menurutnya, akar masalah dari konflik di Wadas ini ada pada paradigma pembangunan Indonesia. Rakyat diminta menyerahkan Tanah Airnya kapada negara dengan dalih demi kepentingan lebih besar.
“Benar-benar rakyat itu (dianggap) kecil. Kalau menolak, dianggap membangkang kepada negara. Dianggap diprovokasi. Boleh ditindak,” tulis Alissa.
“Padahal, kalaupun untuk kepentingan lebih besar, rakyat tetap berhak berpendapat dan bertindak atas Tanah Airnya, sehingga proses ‘nembung’ harus sampai di titik temu yang setara. Tidak boleh dikorbankan. Kaidahnya kebijakan pemimpin haruslah ditujukan untuk kemaslahatan rakyatnya,” tulisnya lagi.
Alissa kemudian menyinggung banyaknya rakyat kecil yang dikorbankan atas nama pembangunan. “Sampai sekarang, setiap berada di Bandara Kulonprogo, saya selalu kirim Fatihah untuk kemaslahatan keluarga-keluarga yg dulu berjuang mempertahankan Tanah Airnya. Semoga mereka baik-baik saja. Sampai kapan terus berulang?” pungkas Alissa. [wip]