(IslamToday ID) – Dugaan penimbunan minyak goreng terjadi di Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Ribuan liter minyak goreng kemasan 1 liter ditemukan menumpuk di sebuah gudang distributor.
Temuan itu didapat saat tim gabungan yang terdiri dari unsur Polres Kendal dan Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kendal melakukan inspeksi mendadak (sidak).
Kapolres Kendal AKBP Yuniar Ariefianto mengaku kaget saat melihat ribuan liter minyak goreng kemasan ini bertumpuk di gudang dan belum didistribusikan.
“Kami temukan ribuan liter minyak goreng sekitar 3 ton yang belum didistribusikan. Padahal bisanya setiap hari ada pengiriman ke pasar sebanyak 1.000 liter,” kata Kapolres saat mengecek gudang distributor tersebut, Kamis (17/3/2022).
Dari keterangan karyawan gudang, ribuan liter minyak goreng itu datang pada 10 Maret.
“Kami tadi mintai keterangan karyawan gudang dan disaksikan langsung Kepala Disdagkop dan UMKM Kendal, keterangannya pasokan minyak goreng datang tanggal 10 Maret tapi sampai tanggal 16 ini belum juga didistribusikan. Kami menduga ada indikasi mengarah ke penimbunan,” ujar Kapolres.
Namun demikian, Polres Kendal belum bisa memastikan apakah ini sengaja ditimbun menjelang subsidi minyak goreng dicabut pada Kamis (17/3/2022) atau memang belum disalurkan.
“Kita akan dalami dan selidiki lebih lanjut indikasi ini, karena kalau melihat pasokan cukup banyak di gudang ini. Sementara di pasaran masyarakat sangat kesulitan mencari minyak goreng,” tambahnya seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Pihaknya akan berhati-hati dalam melaksanakan penyelidikan untuk memastikan unsur penimbunan itu.
“Jadi kami harus benar-benar berhati-hati dalam menangani kasus ini, ada indikasinya atau tidak ya nanti tunggu pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.
Handoko, selaku manajer distributor PT Pelita Hati, mengklaim sama sekali tidak melakukan penimbunan. Pihaknya setiap hari melakukan pengiriman ke sejumlah pasar melalui sales-salesnya.
“Kita setiap hari jualan, biasanya kita lebih dari 1.000 (liter). Karena sales kita kan keliling ke toko-toko dan toko-toko itu order terus barang kita. Bahkan kemarin itu barangnya kita buka kok. Kita buka di sini, outlet pada ambil,” klaimnya.
Pihaknya belum mendistribusikan minyak goreng kemasan ke pasar-pasar untuk hari ini karena ada kebijakan dan harga baru. “Untuk hari ini memang kami belum mendistribusikan karena kami masih menunggu kebijakan dan harga baru. Kami masih menunggu itu dan itu keputusan dari pusat,” dalihnya.
Selama ini, katanya, pendistribusian minyak goreng sudah tercatat dalam pembukuan gudang dan mungkin hanya ada kesalahan dalam penyampaian yang dilakukan oleh karyawan.
“Semua ini sudah ada catatannya dalam pembukuan, baik barang yang datang atau keluar itu juga tercatat. Jadi kami sama sekali tidak melakukan penimbunan minyak goreng dan mungkin karyawan saya salah dalam menyampaikan informasi tadi,” tambahnya.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Harta mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan Rp 14.000 dan menyerahkannya pada mekanisme pasar. Selain itu, pemerintah memberi subsidi bagi minyak goreng curah namun HET-nya naik menjadi Rp 14.000 per liter. [wip]