(IslamToday ID) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi es di pegunungan tertinggi di Indonesia, Jaya Wijaya bakal punah pada 2025. Penyusutan es ini diungkap karena perubahan iklim.
Titik tertinggi di Jaya Wijaya yang berada di Papua adalah Puncak Jaya (Piramida Cartenz), sekitar 4.884 meter di atas permukaan laut. Terdapat area salju di sana yang sebelumnya disebut sebagai salju abadi.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/3/2022), menjelaskan penelitian baru dari BMKG menyimpulkan prediksi salju itu akan hilang tiga tahun dari sekarang.
“Penyusutan gunung es puncak Jaya Wijaya yang diteliti oleh BMKG, diprediksi tahun 2025 es itu sudah punah, sudah tidak ada di puncak Jaya Wijaya lagi,” katanya seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Selain Puncak Jaya, ada berbagai titik tinggi di Jaya Wijaya yaitu Puncak Mandala (4.760 mdpl), Puncak Trikora (4.730 mdpl), Puncak Idenberg (4.673 mdpl), Puncak Yamin (4.535 mdpl), dan Puncak Cartenz Timur (4.400 mdpl).
Gletser atau lapisan es besar yang turun perlahan di Puncak Trikora diketahui sudah menghilang sejak 1939 hingga 1962. Lalu sejak 1970-an bukti pencitraan satelit menunjukkan gletser di Puncak Jaya menyusut cepat.
Dalam ekspedisi yang dipimpin paleoklimatologi, Lonnie Thompson, pada 2010 menemukan bahwa gletser menghilang pada tingkat ketebalan 7 meter per tahun dan lenyap ada tahun 2015.
Dwikorita mengungkapkan area di Puncak Jaya saat ini tinggal 1 persen, terkikis karena perubahan iklim. “Dan saat ini kondisinya tinggal 1 persen area es di Puncak Jaya dari 200 kilometer persegi, sekarang tinggal 2 kilometer persegi,” jelasnya.
Perubahan iklim juga sudah mempengaruhi suhu udara di Jakarta yang sebelumnya diprediksi naik 1 derajat celcius pada 2030. Pada 2016 dikatakan suhu udara di ibukota sudah meningkat 1,5 derajat celcius.
“Kesepakatan global itu dibatasi 1 derajat celcius nanti di tahun 2030. Jadi betapa melampauinya. Maaf ini data tahun 2016. Jadi ini mendahului tahun 2030, jadi sudah hampir mencapai 1,5 (derajat),” katanya. [wip]