(IslamToday ID) – Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto diklaim bangga pernah menjadi bagian dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meski sekarang dipecat oleh organisasi itu. Ia meminta agar teman-teman sejawat tak gaduh dengan pemecatan itu karena masih menghadapi pandemi.
Sebelumnya, Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI merekomendasikan pemberhentian Terawan dari keanggotaan IDI dalam Muktamar ke-31 IDI di Banda Aceh, Jumat (25/3/2022).
“Pak Terawan mengimbau, teman-teman sejawat dan yang lain agar bisa menahan diri untuk tidak menimbulkan kekisruhan publik, karena kita masih menghadapi pandemi Covid-19,” kata mantan Tenaga Ahli Terawan di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Andi, Senin (28/3/2022).
“Kasihan masyarakat dan saudara-saudara sejawat yang di daerah, puskesmas, dan rumah sakit ikut terganggu,” lanjutnya seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Selain itu, kata Andi, Terawan mengaku tetap merasa bangga pernah menjadi bagian dari IDI dan menganggap rekan-rekannya di organisasi kedokteran itu sebagai saudara kandung.
“Sampai hari ini saya masih sangat bangga dan merasa terhormat berhimpun di sana (IDI),” kata Andi menirukan Terawan.
“Teman sejawat itu seperti saudara kandung, jadi saya menyayangi semua saudara saya di sana (IDI),” sambungnya.
Terawan juga disebut tetap menjadikan sumpah dokter sebagai landasan dalam setiap langkahnya.
“Saya sudah disumpah akan selalu membaktikan hidup saya guna perikemanusiaan, mengutamakan kesehatan pasien dan kepentingan masyarakat,” ujar Andi menirukan Terawan lagi.
“Biarkanlah saudara-saudara saya yang memutuskan. Apakah saya masih boleh nginap di rumah atau diusir ke jalan,” lanjutnya.
Andi juga mengatakan sampai saat ini Terawan juga masih bekerja seperti biasa, menangani pasien di Rumah Sakit Dinas Kesehatan Tentara (RS DKT) Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah.
Dikonfirmasi, Staf Khusus Terawan Agus Purwanto, Jajang Edi Prayitno membenarkan pernyataan tersebut. “Nggih (benar), Mas,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin turun tangan mengatasi konflik antara IDI dengan Terawan Agus Putranto.
“Kita berharap agar Kementerian Kesehatan ikut memfasilitasi penyelesaian masalah ini. Menkes harus turun tangan,” kata Seleh.
Menurutnya, Budi Gunadi memiliki tanggung jawab memfasilitasi ruang dialog dan mempertemukan pengurus IDI dengan Terawan untuk menyelesaikan masalah ini.
“Menkes bertanggung jawab untuk memastikan semua tenaga medis bekerja secara baik dan profesional. Nah, kalau ada kasus pemecatan seperti ini, Menkes harus aktif ikut menyelesaikan,” ujar politikus PAN ini.
Tak hanya itu, Saleh mengaku bahwa Komisi IX yang membidangi kesehatan ini berencana untuk memanggil IDI terkait pemecatan Terawan. Pihaknya juga berencana memanggil Terawan untuk memberikan keterangan.
“Dalam perbincangan di grup Komisi IX, teman-teman menginginkan agar IDI dipanggil dan memberikan keterangan. Agar seimbang, dr Terawan juga perlu dihadirkan,” ujarnya.
Saleh menyayangkan pemecatan yang dilakukan oleh IDI. Pasalnya, Terawan yang pernah menjabat sebagai menteri kesehatan ini dianggap berprestasi dalam bidang kedokteran.
“Saya kira, baru di Indonesia ini ada seorang dokter profesional yang dipecat. Tidak tanggung-tanggung, yang dipecat itu adalah seorang dokter berpangkat Letnan Jenderal dan pernah memimpin RSPAD bertahun-tahun lamanya,” ungkap Saleh. [wip]