(IslamToday ID) – Sejumlah mahasiswa menjadi korban peretasan jelang aksi nasional menolak penundaan pemilu yang akan digelar hari ini, Jumat (1/4/2022).
Koordinator Sosial Politik BEM Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek Huang mengatakan ada tujuh orang yang mengalami peretasan sejak Kamis (31/3/2022) malam. Mereka adalah empat anggota Blok Politik Pelajar (BPP), ketua BEM UI, koordinator pusat BEM SI, seorang anggota SERASI UP.
“Kemarin (31/3/2022) sekitar pukul 22.47 WIB, WhatsApp Korpus BEM SI tidak bisa diakses, lalu menyusul WhatsApp Ketua BEM UI di pukul 23.28 WIB,” ujar Melki seperti dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (1/4/2022).
Ia mengaku sempat konsultasi dengan SafeNET mengenai keamanan perangkat yang ada di ponsel mereka. Namun, WhatsApp Ketua BEM UI Bayu Satria sudah diretas terlebih dahulu.
“Pas kita sudah mau konsultasi, tiba-tiba WhatsApp-nya Bayu yang diambil alih dan setahu saya sampai sekarang belum kembali ya. Dan juga Telegramnya Bayu pun ikut kena gitu,” jelas Melki.
Pihak mahasiswa curiga peretasan ini merupakan upaya untuk menciptakan rasa takut dan mengganggu kelancaran aksi nasional. Bahkan ia mengaku ada yang dihubungi oleh aparat.
Meski demikian, Melki mengatakan aksi nasional akan tetap digelar dengan agenda menolak wacana penundaan pemilu. Aksi dilakukan dengan long march dari Universitas Trisakti ke Istana Negara.
Ia mengklaim massa aksi terdiri dari sekitar 1.000 orang. Tidak hanya mahasiswa, buruh dan kalangan masyarakat sipil juga akan ikut serta dalam aksi menolak penundaan pemilu.
“Jadi ada teman-teman buruh, bahkan ibu-ibu dari Bandung dan lain sebagainya ikut join, kemarin sempat telepon kita,” pungkas Melki. [wip]