ISLAMTODAY ID (JAKARTA)— Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Indonesia (BEM SI) bersiap untuk melakukan aksi kedua pada Senin, 11 April 2022. Aksi lanjutan dari aksi pertama pada (28/3 sekaligus usung kembali 22 tuntutan rakyat pada pemerintah.
Sebelumnya pada akhir Maret lalu BEM SI telah melakukan Aksi Geruduk Istana Negara. Pada kesempatan tersebut mereka mengajukan enam tuntutan utama mulai dari kenaikan harga minyak goreng, konflik wadas, pemindahan ibu kota, hingga isu penundaan pemilu 2024.
Sementara dalam aksi yang dijadwalkan akan berlangsung pada Senin besok, Aliansi BEM SI di Gedung DPR RI. Mereka berencana akan menyampaikan aspirasi dan memberikan peringatan kepada wakil rakyat di DPR.
Koordinator Pusat BEM SI, Kaharuddin HSN DM, dalam rilisnya mengungkapkan salah satu isu yang diangkat adalah tentang penundaan pemilu. Pasalnya pendapat mengenai isu tersebut menjadi polemik yang tak kunjung mereda.
“Untuk menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai,” ungap Kaharuddin dalam rilisnya kepada ITD pada Ahad (10/40/2022).
22 Tuntutan Rakyat
BEM SI juga mengingatkan kembali tentang 22 tuntutan rakyat kepada yang belum terjawab. Diantaraya 12 tuntutan rakyat sejak Oktober tahun 2021 dan enam tuntutan rakyat pada akhir Maret kemarin.
“Terdapat 18 tuntutan rakyat, dimana 6 tuntutan dibawa saat aksi pada tanggal 28 Maret 2022 dan 12 tuntutan lainnya berasal dari aksi 7 tahun pemerintahan Jokowi 21 Oktober 2021 lalu,” tutur Kaharuddin.
Ia juga meminta kepada Presiden agar bersikap tegas menolak isu penundaan pemilu 2024. Tuntutan rakyat lainnya yang akan disampaikan BEM SI ialah mengenai stabilitas harga bahan-bahan pokok dan UU Cipta Kerja.
Berikut empat tuntutan tambahan BEM SI dalam Aksi Geruduk Rumah Rakyat, dengan tagar #RakyatBangkitMelawan pada Senin ini:
- Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
- Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret hingga 11 April 2022.
- Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau massa jabatan 3 periode.
- Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan Mahasiswa kepada Presiden yang hingga saat ini belum terjawab. (Kukuh)