(IslamToday ID) – Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu menegaskan tak akan meminta maaf kepada Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan perihal pernyataannya yang menyebut penguasa tua rakus. Ia menyatakan dirinya akan terus berjuang meski bertaruh nyawa untuk melawan oknum penguasa yang rakus dan tamak.
“Dibunuh pun saya siap dan tak akan meminta maaf pada oknum kekuasaan yang rakus dan serakah,” ujar Masinton melalui keterangan tertulis seperti dikutip dari Law-Justice, Sabtu (15/4/2022).
Masinton dengan tegas mengatakan telah mewakafkan hidupnya untuk melawan tirani dan kekuasaan otoriter. “Sejarah panjang hidup saya sejak mahasiswa hingga saat ini sudah saya wakafkan melawan tirani penindas dan kekuasaan otoriter,” ucapnya.
Pesan menyengat ini dilontarkan Masinton menanggapi rencana aksi pendukung Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan atau LBP terkait isu Jokowi 3 peride.
Berdasarkan informasi yang diterima Masinton, demo bertajuk aksi damai itu bakal digelar DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Forum OKP pada Senin (19/4/2022) mendatang.
Mereka bakal mengepung kantor PDIP dan mendesak Masinton minta maaf kepada Luhut atas serangan atas isu Jokowi 3 Periode tersebut.
“Orang atau pihak yang memobilisasi aksi itu menggunakan cara-cara otoriter, yaitu antidemokrasi dan antikritik,” kata Masinton.
Mantan aktivis 1998 itu menyatakan meski langit mau runtuh, dirinya akan tetap menyuarakan kebenaran. Masinton mengklaim apa yang disuarakannya adalah kehendak rakyat yang menginginkan tegaknya kebenaran dan keadilan di negeri ini.
“Rakyat yang tidak ingin kekayaan alamnya dikuasai dan dikeruk oleh segelintir pemegang kekuasaan yang rakus dan serakah,” imbuh politikus berdarah Batak ini.
Masinton berdalih yang ia sampaikan adalah hak dasar bernegara, bukan kriminalitas. Untuk itu, ia meminta jangan ada pihak-pihak yang mendikte partai untuk memberangus suara kebenaran.
Sebelumnya, Masinton Pasaribu menuding Luhut Pandjaitan aktif menggalang kekuatan politik untuk mendukung wacana perpanjangan masa jabatan presiden. Mulai klaim big data 110 juta orang, penggalangan kepala desa dan ketua umum partai politik.
Masinton terang-terangan menyebut brutus dalam Istana Kepresidenan adalah Luhut Panjaitan. Oleh karena itu, ia mendesak Luhut mundur dari kabinet atas kekacauan yang dibuatnya selama ini.
Masinton menuding Luhut merupakan orang yang hendak menjerumuskan presiden dengan mewacanakan dan menggalang Jokowi 3 periode.
“Siapa yang cari muka, siapa yang mewacanakan dan memobilisasi dukungan kepala desa? Luhut! Siapa yang menggalang beberapa ketua umum partai? Luhut! Artinya brutus dalam istana itu ya Luhut,” ujar Masinton, Senin (11/4/2022) lalu. [wip]