(IslamToday ID) – Pemerintah Arab Saudi menentukan kuota haji tahun ini secara berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengatakan, besaran kuota haji reguler dan khusus sudah ditentukan sejak awal oleh pemerintah Saudi. Ia mengatakan penentuan kuota jamaah haji tersebut ditentukan melalui sistem e-Haj Saudi.
“Pemberian kuota haji tahun 1443 H/2022 M tidak dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu melalui penandatangan MoU antar dua negara yang diwakilkan oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi dan Menteri Agama RI. Namun, kuota diberikan secara langsung oleh pemerintah Arab Saudi melalui e-Haj,” kata Hilman seperti dikutip dari Kompas, Kamis (5/5/2022).
Ia mengatakan, penentuan kuota pada penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022 M ini bersifat mandatori atau given dari Kementerian Haji Arab Saudi. Sehingga, tidak ada ruang negosiasi dalam penentuan kuota. Pasalnya, tidak ada pembahasan MoU antar menteri sebagaimana penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya.
“Pembagian kuota haji reguler dan khusus dilakukan mengikuti alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi. Secara sistem, melalui e-Haj. Pemerintah Arab Saudi membagi sebanyak 92.825 untuk jamaah haji reguler dan 7.226 untuk jamaah haji khusus,” ujarnya.
Hilman mengatakan, dalam suasana pandemi, penetapan kuota haji oleh Kerajaan Arab Saudi, baru diterbitkan pada pertengahan April. Menurutnya, informasi kepastian kuota haji tahun ini sudah sangat mepet, karena biasanya pembahasan MoU sudah dilakukan sejak bulan Desember tahun sebelumnya.
Di samping itu, Hilman menilai, pemerintah Saudi mendasarkan penetapan kuota haji pada data persentase jamaah Indonesia tahun sebelumnya yang memang tidak persis 8 persen. Ia mengatakan, kuota jamaah yang ditetapkan Saudi tahun ini lebih sedikit dari asumsi kuota yang dibahas bersama DPR, saat rapat biaya penyelenggaraan ibadah haji pada pertengahan April lalu.
“Namun kami tetap syukuri, tahun ini ada jamaah haji Indonesia yang bisa diberangkatkan ke Tanah Suci untuk ibadah haji,” tuturnya.
Lebih lanjut, Hilman mengatakan, Kemenag saat ini fokus menyiapkan layanan untuk jamaah haji Indonesia di dalam dan luar negeri. “Komunikasi dan koordinasi dengan mitra kita di luar negeri terus berlanjut, baik dengan muassasah, syarikah maupun pemerintah di Saudi, sembari kita mematangkan persiapan layanan jamaah Indonesia,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan kuota haji Indonesia pada tahun 2022, Selasa (19/4/2022). Yaqut mengatakan, pada tahun ini Indonesia akan memberangkatkan 100.051 jamaah dan 1.901 petugas haji. [wip]