(IslamToday ID) – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan organisasi Aisyiyah memiliki peran dan kontribusi penting dalam bidang politik luar negeri dan penanganan isu-isu global.
“Dalam sejarah perjalanan politik luar negeri kita banyak sekali kerja sama yang terjalin baik dengan Aisyiyah maupun Muhammadiyah dalam berbagai isu,” katanya saat acara Tasyakur Milad ke-105 Aisyiyah di Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Kamis (19/5/2022).
Karena itu, ia berharap kerja sama yang terjalin antara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bersama Aisyiyah dan Muhammadiyah perlu terus diperkuat.
Dalam usianya yang ke-105 tahun, Retno menyebut peran Aisyiyah amat penting dalam memajukan peran perempuan, termasuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan Indonesia. Tidak hanya bagi bangsa Indonesia, ia mengatakan Aisyiyah bersama Muhammadiyah juga turut berkontribusi bagi penanganan isu-isu global bekerja sama dengan Kemenlu.
“Apresiasi atas komitmen Aisyiyah untuk terus memajukan peran perempuan. Dalam sejarah perjalanan politik luar negeri kita banyak sekali kerja sama yang terjalin dengan baik,” kata Retno.
Ia mengatakan beberapa permasalahan yang dihadapi dunia saat ini membawa dampak sangat besar terutama bagi kelompok perempuan dan anak-anak.
Kemiskinan dan kesetaraan gender menjadi aspek yang paling terdampak pada 2020. Setidaknya terdapat 100 juta orang baru yang turun ke bawah garis kemiskinan. “Pemenuhan hak-hak perempuan juga mengalami kemunduran hingga satu generasi,” katanya Retno.
Ia menyebut laporan World Economic Forum terkait kesenjangan gender global untuk 2021 dengan data yang cukup mencengangkan, yakni membutuhkan 135,6 tahun untuk menutup kesenjangan gender dunia, di bidang politik perlu 145,5 tahun untuk mencapai kesetaraan gender.
“Bahkan dalam partisipasi ekonomi diperlukan 267,6 tahun untuk mengakhiri kesenjangan gender. Di semua krisis yang terjadi, perempuan selalu menjadi kelompok paling rentan terdampak,” pungkasnya. [ant/wip]