(IslamToday ID) – Spanduk dukungan terhadap Ketua KPK Firli Bahuri untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bermunculan. Mantan pegawai KPK Aulia Postiera memberikan komentar satire dengan mendukung Firli untuk menjadi calon presiden.
“Saya mendukung Firli maju jadi calon presiden. Dia memang lebih cocok jadi politisi daripada jadi ketua KPK,” tulis Aulia melalui akun Twitternya @paijodirajo, Sabtu (28/5/2022).
Sementara itu, mantan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo menyampaikan kritik untuk Firli. Yudi menyarankan spanduk itu diganti dengan foto Harun Masiku.
“Saran saya, daripada pasang spanduk dukungan Capres, lebih baik pasang foto Harun Masiku/buronan KPK lain yang belum tertangkap agar masyarakat lebih kenal wajah-wajahnya sehingga waspada dan lapor KPK jika ada orang mirip, kan bantu juga tugas Pak Firli yang belum selesai,” cuit Yudi di akun Twitter @yudiharahap46.
Sebelumnya, spanduk berisi tulisan dukungan terhadap Ketua KPK Firli Bahuri agar maju Pilpres 2024 muncul. Firli pun buka suara.
“Jika itu dimaksudkan untuk mendukung KPK, untuk memberantas korupsi, kami ucapkan terima kasih. Tapi untuk dipahami bahwa saya tidak terpengaruh dengan isu Capres dan pencapresan,” ujar Firli, Jumat (27/5/2022).
Ia mengatakan sudah berulang kali tidak ingin dikaitkan dengan isu Pilpres. Ia menegaskan ingin fokus bekerja di KPK hingga jabatannya berakhir pada 2023.
“Saya fokus kerja untuk memberantas korupsi dan saya akan selesaikan tugas saya selaku ketua KPK sampai tuntas akhir 2023,” ujarnya.
Ia mengaku hanya ingin bekerja agar Indonesia bebas dari korupsi. Ia mengatakan hal itu tak bisa dilakukan sendiri sehingga dirinya mengajak orang lain ikut mendukung KPK memberantas korupsi.
“Saya hanya ingin Indonesia bebas dari korupsi. Saya orang kampung dari petani miskin dan saya hanya kerja, kerja. Mari bersama KPK untuk berantas korupsi dan kita semua tentu menginginkan Indonesia bersih dan bebas dari korupsi,” pungkasnya.
Sementara itu, Plt Jubir KPK Ali Fikri menegaskan pemasangan spanduk tersebut bukan program KPK. Ia mengatakan KPK tak ingin terpengaruh isu Pilpres 2024.
“Pemasangan baliho tersebut, kami pastikan bukan program KPK. Isu politik, khususnya pemilihan presiden-wakil presiden pada 2024, terus mengemuka. Kami berharap isu ini tidak mengganggu fokus kerja pemberantasan korupsi yang menjadi komitmen KPK,” kata Ali. [wip]