(IslamToday ID) – Kemesraan Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri saat peresmian Masjid At-Taufiq di Lenteng Agung, Jakarta beberapa hari lalu mengundang banyak spekulasi. Gestur keduanya memunculkan banyak penafsiran, terutama terkait dengan isu panas politik jelang 2024.
Salah satu pengamat politik yang ikut menafsirkan kemesraan Jokowi-Megawati tersebut adalah Effendi Gazali. Ia mengatakan Jokowi ingin meminta maaf kepada Megawati atas kegaduhan yang terjadi baru-baru ini.
Selain itu, menurut Effendi, tidak tertutup pula kemungkinan bahwa kemesraan Jokowi-Megawati merupakan sinyal Jokowi akan dipasangkan dengan Puan Maharani di Pilpres 2024.
“Belakangan tuh saya dengar ada wacana Puan dengan Jokowi yang disampaikan oleh Effendi lain, yaitu Effendi Simbolon. Pandangan ini menjadi menarik lho. Bayangan saya, kalau Puan bersama Jokowi, tak melanggar konstitusi kan, karena (Jokowi) menjadi Wapres. Walaupun ada yang mengkritik turun jabatan dan lain-lain,” ucap Effendi di kanal YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC), Sabtu (11/6/2022).
Skenario itu, menurutnya, bisa terjadi dengan didukung oleh berbagai narasi. “Narasinya dibuat, (Jokowi) sebagai (sosok) yang terus mengawal legacy, kemudian (sosok) yang membuat Puan ini semakin matang untuk menjadi presiden di masa depan, dan lain-lain,” ucapnya.
“Kemudian yang paling gampang, coba, kalau ada orang maju bersama Jokowi dari PDIP, pasti Puan sementara ini ya. Apakah yang lain berani maju menantang atau enggak? Erick Thohir berani maju nggak? Ya kan? Atau kandidar lain berani nggak? Paling yang berani maju Anies dan Prabowo, kalau yang lain ‘Enggak papa, Bapak aja dulu yang maju,’” katanya.
Namun, menurutnya, hal itu hanyalah kemungkinan-kemungkinan politik yang dalam konteks perlu dikaji. “Ini adalah sesuatu hal yang penting dikaji juga dalam konteks kemungkinan-kemungkinan politik, tapi ini juga bukan kehendak saya,” pungkasnya. [wip]