(IslamToday ID) – Pengamat politik Rocky Gerung menyatakan kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM nonsubsidi dan gas elpiji nonsubsidi berpotensi besar untuk diselewengkan.
Ia menyebut bisa saja pengguna BBM dan gas nonsubsidi yang mayoritas masyarakat berduit itu, beralih menggunakan BBM dan gas bersubsidi lantaran harganya lebih murah.
“Nanti ada orang kaya malu-malu nyuruh sopirnya beli Pertamax aja tuh yang disubsidi,” ujar Rocky melalui akun YouTubenya dikutip Rabu (13/7/2022).
Ia mengatakan, sebaiknya pemerintah tidak membuat kebijakan yang potensi diselewengkannya besar. Sebab, menurutnya, BBM dan elpiji adalah komoditas yang sangat penting.
Jika dinaikkan bakal berdampak pada inflasi ekonomi. Seharusnya, menurut Rocky, pemerintah menaikkan komoditas lain saja yang tidak berdampak pada sektor lain.
“Kalau cuma 5 persen (kenaikan BBM) taruh aja pajak (komoditi) yang lain. Jangan dibebankan pada sesuatu yang multiplayer efeknya pada rantai konsumsi,” tegasnya.
Sebelumnya, pemerintah menaikkan harga Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite serta elpiji nonsubsidi seperti Bright Gas.
Pertamax Turbo (RON 98) naik dari Rp 14.500 menjadi Rp 16.200 per liter, Dexlite naik dari Rp 12.950 menjadi Rp 15.000 per liter, dan Pertamina Dex naik dari Rp 13.700 menjadi Rp 16.500 untuk wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penyesuaian ini terus diberlakukan secara berkala sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga jenis bahan bakar umum (JBU). Penyesuaian harga ini dilakukan mengikuti tren harga pada industri minyak dan gas dunia.
Namun demikian, Pertamina berjanji bahan bakar subsidi seperti pertalite, solar, dan elpiji 3 kg tidak akan mengalami kenaikan.
“Pemerintah melalui Pertamina terus menjaga daya beli masyarakat dengan menjaga ketersediaan energi dengan harga yang terjangkau, jadi pertalite, solar, dan elpiji 3 kg dijual dengan harga yang tetap,” kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, Senin (11/7/2022). [wip]