(IslamToday ID) – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan pembangunan infrastruktur tak bisa diselesaikan dalam satu malam. Ia menekankan pembangunan infrastruktur perlu memperhatikan perencanaan hingga manajemen pembangunan ke depannya.
Guna mendukung itu, ia mengisahkan cerita rakyat tentang Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Cerita ini, disampaikan Sri Mulyani sebagai gambaran kalau tidak mungkin ada pembangunan infrastruktur yang bisa selesai dalam satu malam.
“Kita semua paham bahwa infrastruktur tidak seperti proyek instan,” katanya dalam G20 Infrastructure Investors Dialogue dikutip dari Liputan 6, Sabtu (16/7/2022).
Untuk diketahui, kisah Roro Jonggrang menceritakan soal seorang putri yang akan dipinang oleh seorang laki-laki sederhana. Untuk menolaknya secara halus, Roro Jonggrang meminta lelaki itu untuk membuatkan 100 candi atau istana dalam satu malam, tujuannya agar keinginan pinangan itu tak bisa terpenuhi.
Lelaki yang dikenal Bandung Bondowoso itu mengerahkan kekuatan gaib untuk membangun istana dalam satu malam agar bisa menikahi Roro Jonggrang. Yang belakangan, hal itu tak bisa dicapai.
“Membangun infrastruktur dalam kehidupan nyata tidak seperti kisah itu membangun istana semalam, itulah yang saya coba katakan,” katanya.
Bendahara negara ini menekankan pembangun infrastruktur perlu dibarengi dengan perencanaan dan pengelolaan yang baik. Mulai dari tahapan pembiayaan, pembangunan hingga penyelesaian proyek.
“Jadi pada dasarnya infrastruktur tidak bisa selesai dalam semalam. Pasti butuh mengelola seluruh siklus dari perencanaan, pengadaan hingga pelaksanaan. Bahkan dalam hal ini apakah mereka bekerja dengan baik, saya pikir itu akan membutuhkan kapasitas dan kompetensi manajemen yang mumpuni,” kata Sri Mulyani.
Lebih lanjut, ia meminta agar pembangunan infrastruktur harus mengedepankan infrastruktur hijau atau berkelanjutan. Artinya, itu memiliki tambahan aspek lagi yang perlu benar-benar diperhatikan.
“Jadi Anda harus bertanggung jawa dan memverifikasi apakah infrastruktur ini benar-benar hijau,” katanya.
Ini juga menyangkut aspek pembiayaan yang juga menjadi perhatian untuk bisa dilakukan. Misalnya yang populer adalah kerja sama antara pemerintah dan swasta atau kerap disebut skema Public Private Partnership (PPP).
“Maka dalam hal ini menarik partisipasi sektor swasta merupakan salah satu tantangannya. Ketika mereka memastikan bahwa hubungan publik-swasta ini dapat dipertahankan dengan cara yang transparan dan akuntabel selama seluruh siklus hidup infrastruktur ini,” tuturnya. [wip]