(IslamToday ID) – Presiden Jokowi berbicara terbuka soal isu perpanjangan masa jabatannya. Meskipun sudah berulang kali menyatakan menolak perpanjangan masa jabatan, namun ia tak memungkiri ada aspirasi soal hal tersebut dan itu merupakan bagian dari demokrasi.
Jokowi menilai aspirasi perpanjangan masa jabatan presiden tak ada bedanya dengan aspirasi yang memintanya mundur. Sebagai kepala negara, ia berharap demokrasi Indonesia semakin dewasa.
“Kalau menurut saya boleh-boleh sajalah (mewacanakan perpanjangan masa jabatan presiden). Itu kan juga sebuah bentuk demokrasi, dan tatarannya baru tataran wacana. Baru wacana saja kok orang, boleh,” kata Jokowi saat wawancara khusus dengan Karni Ilyas di TVOne, dikutip Kamis (18/8/2022).
“Kan juga ada yang menyampaikan Jokowi mundur, dan juga ada ganti presiden juga boleh. Iya kan? Masa orang mau wacanakan seperti itu nggak boleh, ini katanya demokrasi? Nggak apa-apa yang paling penting jangan anarkis. Gitu saja, yang paling penting itu saja, baru tataran wacana kan?” lanjut Jokowi.
Jokowi kemudian berbicara soal calon presiden (Capres) 2024. Menurutnya, yang terpenting sosok tersebut bisa menjalankan program yang berkesinambungan. Artinya jangan sampai ganti kepemimpinan ganti pula kebijakan. Namun, yang berhak menentukan siapa kandidat Capres yang bakal maju adalah partai politik.
“Jangan sampai ganti kepemimpinan ganti kebijakan, gonta-ganti kebijakan. Ini kita tidak bisa maju. Terus berkesinambungan itu yang kita harapkan. Ya mengenai Capresnya siapa, ya nanti tunggu tanggal mainnya, kalau partai-partai sudah mengumumkan ya itulah calonnya,” jelas Jokowi.
Jadi siapa kandidat yang bisa melanjutkan pekerjaan Jokowi? “Lho yang menentukan partai, nanti yang memilih kan juga rakyat. Siapa presiden yang diinginkan, tetapi dari saya kita harapkan program pembangunan ini harus bisa berkesinambungan,” ungkap Jokowi.
Soal banyak rumor yang menyebut bakal mendukung Ganjar Pranowo pada Pilpres mendatang, Jokowi mengaku masih jauh.
“Saya kira masih jauh. 2024 Masih jauh. Banyak bendungan yang belum selesai, banyak jalan tol yang belum selesai, banyak program-program untuk pangan pertanian yang belum selesai. Saya kira itu yang harus kita selesaikan dalam kurun dua tahun lebih ini,” pungkasnya. [wip]