(IslamToday ID) – Pengacara dari LQ Indonesia Law Firm, Alvin Lim berbicara blak-blakan terkait kasus tewasnya 6 laskar FPI yang ditembak polisi atau kasus KM 50 yang terjadi pada akhir 2020 lalu. Ia mengatakan kasus tersebut penuh kejanggalan dan rekayasa.
Alvin mengatakan tim yang merekayasa kasus KM 50 sama dengan tim yang merekayasa kasus tewasnya Brigadir J dan kebakaran kantor Kejaksaan Agung beberapa waktu lalu.
“Ada kesamaan di kasus KM 50 dengan tewasnya Brigadir J dan kebakaran di Kejagung, yaitu orang dan timnya itu timnya Ferdy Sambo. Kemudian untuk tim penggebuknya di kasus KM 50 itu timnya (AKBP) Jerry Siagian (Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya),” kata Alvin di YouTube RH Channel, Rabu (24/8/2022).
Seperti diketahui, nama AKBP Jerry Siagian diduga juga terlibat dalam kasus tewasnya Brigadir J. Jabatannya sebagai Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya juga telah dicopot.
Alvin melanjutkan, Ferdy Sambo yang dulunya memegang Satgassus punya karakter yang sama dengan Jerry Siagian, yakni tegas dan kejam.
“Di KM 50 itu yang beroparasi Jatantas, Kamneg, dan Resmob (unit di Polda Metro Jaya). Saya tahu ini karena teman-teman saya banyak yang di kepolisian, mereka cerita ke saya,” ujar Alvin.
Menurut Alvin, dalam kasus KM 50 sebenarnya para laskar FPI sudah menyerah, namun sengaja dihabisi karena untuk menunjukkan kekuatan pada Habib Rizieq.
“Dalam konteks KM 50 itu sebenarnya dia (para laskar) sudah menyerah. Tapi di sini ada tim gebuk karena mereka ingin show power, karena tim sebelumnya di bawah Nana Sudjana (Kapolda Metro Jaya sebelum Irjen Fadil Imran) kan tumpul terhadap Habib Rizieq. Dan tim ini seolah-olah mau jadi pahlawan, bisa menyelesaikan, makanya mereka pada naik pangkat,” kata Alvin.
Pada video sebelumnya, Alvin menegaskan bahwa kasus KM 50 harus diusut ulang. Ia juga membenarkan pernyataan Habib Rizieq bahwa kasus yang menewaskan 6 laskar FPI itu penuh rekayasa.
Alvin menegaskan bahwa pernyataannya itu bukan lantaran ia mendukung sosok Habib Rizieq, namun demi penegakan hukum yang berkeadilan.
“Walaupun yang dibunuh itu adalah pengawal Habib Rizieq yang ideologinya mungkin berbeda sama kita, saya nggak peduli. Bukan saya mendukung Habib Rizieq, bukan. Kita harus objektif,” ujarnya. [wip]