ISLAMTODAY ID (KLATEN)— Sekolah Menengah Atas Islamu Terpadu (SMAIT) Ibnu Abbas Klaten masuk dalam 100 SMA (negeri-swasta) terbaik nasional. Berdasarkan nilai UTBK Tahun 2022 yang dirilis Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) di posisi 76.
Direktur PPTQ Ibnu Abbas Klaten, Ustaz Dr. Hakimuddin Salim Lc., MA., mengucapkan syukur alhamdulillah atas peningkatan prestasi oleh SMAIT Ibnu Abbas. SMAIT Ibnu Abbas naik 47 tingkat jika dibanding tahun sebelumnya, 123 nasional.
Selain itu SMAIT Ibnu Abbas Klaten masuk dalam 5 terbaik provinsi, dan terbaik nomor 1 tingkat kabupaten.
Doktor Ushul Tarbiyah Universitas Islam Madinah tersebut mengatakan keunggulan SMAIT Ibnu Abbas Klaten juga diakui dalam Jaringan Sekolah Terpadu (JSIT). SMAIT Ibnu Abbas menjadi sekolah terbaik nasional nomor satu.
“Pada tingkat Provinsi Jawa Tengah kategori swasta Islam kita (SMAIT Ibnu Abbas) nomer satu, sebab tidak ada swasta Islam di atasnya, yang ada madrasah, itupun negeri yakni MAN Pekalongan,” ungkap Ustadz Dr. Hakimuddin dalam rilisnya kepada ITD NEWS pada Kamis (01/9).
“Kemudian di Solo Raya posisinya nomor satu mengalahkan Nur Hidayah, Assalam, Al Azhar, Al Mukmin, Isykarima dan lainnya,” imbuhnya.
Ustadz Hakim, menegaskan sekarang SMAIT Ibnu Abbas sebenarnya sudah layak ranking satu, kalau dilihat dari beban yang di tanggung oleh santri.
“Kita lihat 75 sekolah di atas SMAIT Ibnu Abbas tidak ada beban tahfidz (hafalan Qur’an). Santri SMAIT Ibnu Abbas dengan beban tahfidz yang besar, tidak bisa lulus kecuali sudah 15 juz,” tutur Ustadz Dr. Hakimuddin.
“ Artinya Al-Qur’an itu tidak menjadi penghalang bagi santri untuk berprestasi bahkan ini membuktikan firman Allah SWT inna haadzal qur’an yahdilillati hiya aqwam (Al-Isro’: 9), berinteraksi intens dengannya kepada sesuatu yang lebih lurus, sempurna, dahsyat, gemilang, dan prestatif,” terangnya.
Akademisi Universitas Muhammadiyah Surakata (UMS) tersebut mengatakan, keberhasilan capaian akademik ini tidak terlepas dari 3 pilar pendidikan di PPTQ Ibnu Abbas Klaten. Tiga pilar Pendidikan itu adalah Akademik, Tahfidz, dan Akhlak.
“Oleh karena itu tidak bisa dikatakan lulus bila hanya bagus di akademik namun tahfidznya jelek dan akhlaknya kurang bagus, begitupun sebaliknya 3 pilar tersebut saling mempengaruhi,” ujar Ustadz Dr. Hakimuddin.
Kepala SMAIT Ibnu Abbas Klaten, Ustadz Kelik Wardiyono M.Pd., menambahkan selain tiga pilar pendidikan dan kualitas para guru di SMAIT Ibnu Abbas yang menjadi pengaruh atas capaian tersebut ialah input para santri sudah bagus dalam akademik.
Menurutnya input yang santri bagus tersebut sangat penting dalam pendidikan, kemudian faktor lainnya juga proses pembelajaran yang diterapkan serta dukungan oleh para orang tua.
SMAIT Ibnu Abbas Klaten juga memberikan bimbingan belajar (bimbel) para santri dalam menghadapi UTBK. Bimbel diadakan selama 20 kali pertemuan.
“Mereka juga disediakan pelayanan konseling mata pelajaran atau kesulitan santri saat mengikuti proses pembelajaran dengan para pendidik,” tutur Ustadz Kelik.
Ustaz Kelik mengatakan, prestasi tahun ini telah melampaui target yang awalnya hanya menarget di posisi 99. Capaian ini sebagai bentuk energi positif untuk melangkah lebih baik, sehingga ke depan targetnya bisa masuk 50 atau bahkan 24 besar.
“Hal ini sekaligus momentum untuk memberikan kepercayaan kepada publik, bahwa SMAIT Ibnu Abbas bisa jadi pilihan utama di Klaten dan Jawa Tengah,” pungkasnya. (Kukuh)