(IslamToday ID) – Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi merupakan keputusan yang tak akan pernah diterima masyarakat sampai kiamat.
Menurutnya, kebijakan itu hanya akan menambah beban hidup masyarakat yang saat ini masih terpukul akibat pandemi Covid-19.
“Hal itu tidak akan pernah diterima rakyat sampai kiamat. Rakyat menganggap pencabutan subsidi akan menambah kesulitan hidup mereka,” kata Fahri dikutip dari CNN Indonesia, Senin (5/9/2022).
Ia menganggap alasan pemerintah yang menyebut BBM bersubsidi selama ini salah sasaran karena dinikmati kelas menengah atas tak lebih dari retorika. Menurut Fahri, pemerintah hanya mencari-cari alasan.
Ia mengingatkan agar pemerintah tak tunduk pada pelaku usaha yang menolak subsidi BBM. “Mereka (kaum kapitalis) ingin kompetisi berlangsung secara sempurna, tidak ingin ada subsidi-subsidi, semua harus diserahkan ke mekanisme pasar,” katanya.
Pemerintah secara resmi telah mengumumkan kenaikan harga BBM pada Sabtu (3/9/2022). Lewat pengumuman itu, harga pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Pertamax dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500 per liter.
Presiden Jokowi mengatakan anggaran subsidi dan kompensasi BBM pada 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502 triliun, dan angkanya diprediksi akan terus meningkat.
Karena itu, keputusan untuk menaikkan harga BBM disebut menjadi pilihan terakhir untuk mengurangi beban subsidi yang semakin besar. [wip]