(IslamToday ID) – Setelah menerima uang penjualan channel Telegram, Muhammad Agung Hidayatullah (MAH) mengaku didatangi sosok pria yang tidak dikenal. Pria yang mengaku dari Korem itu memaksa membeli ponselnya dengan harga Rp 5 juta satu hari sebelum MAH ditangkap.
“Saya tidak kenal. Ngakunya dari Korem. Dia paksa dan ancam saya kalau enggak mau jual ke dia, nanti saya dibawa ke kantor polisi. Ya sudah saya ikut saja,” ujar Agung dikutip dari Kompas, Sabtu (17/9/2022).
Ia mengatakan pria itu lalu menyatakan kalau dirinya sudah berhubungan dengan polisi, maka ia sudah angkat tangan. Ia pun menceritakan dirinya memiliki hubungan dengan Bjorka saat ponselnya hendak diambil dan dibeli pria tersebut.
“Dia sampaikan kalau sudah berhubungan polisi, dia angkat tangan. Pas dia mau ambil HP itu, saya cerita saya ada hubungan dengan Bjorka ke orang itu,” kata Agung.
Sehari setelah ponselnya dibeli, Agung ditangkap tim Cyber Mabes Polri saat dirinya masih membantu berjualan es milik Zani di Dusun Pintu, Desa Dagangan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Rabu (14/9/2022) sore. Setelah ditangkap, Agung dibawa ke Polsek Dagangan menjalani pemeriksaan.
Agung dipulangkan ke kediamannya di Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Kamis (16/9/2022) pagi. Siang harinya, Mabes Polri menetapkan Agung sebagai tersangka dalam kasus Bjorka.
Agung mengaku trauma saat ditangkap pihak kepolisian. Perasaan takut menghantui pikirannya saat mengetahui ia sampai dibawa ke Mabes Polri di Jakarta oleh sejumlah aparat kepolisian.
“Trauma pas dibawa ke Jakarta, enggak bisa pulang ini gimana, pikiran sudah ke mana-mana,” kata Agung dikutip dari CNN Indonesia.
Usai dua hari tak pulang, Agung pun mengaku lega sekaligus juga takut, saat akhirnya kembali ke rumahnya pada 16 September 2022. Sebab, meski sudah dipulangkan, ia mengaku masih ada orang yang mengawasinya. Setelah dipulangkan polisi, Agung juga dikenakan wajib lapor tiap dua kali dalam sepekan.
“Saya dilepaskan kayak gini ya masih diawasi, disuruh wajib lapor terus ke Polres Madiun, satu minggu dua kali, Senin sama Kamis,” ucapnya.
Setelah kejadian ini, Agung pun mengaku masih ingin beristirahat di rumahnya dan berkumpul bersama keluarga. Ia juga memilih libur kerja di gerai minuman es untuk sementara waktu. “Saya minta libur, cuma agak lama,” pungkasnya. [wip]