(IslamToday ID) – Pengamat politik Rocky Gerung menilai pernyataan mantan Presiden SBY soal “turun gunung” dalam menghadapi Pemilu 2024 adalah untuk memberikan pelajaran pada kekuasaan tentang etika demokrasi.
Menurut Rocky, istilah turun gunung yang digunakan SBY menggemparkan lantaran seolah-olah ada sesuatu yang berbahaya di rakyat.
“Tentu itu kalkulasi smart, yang cerdas dari SBY, tentu orang akan bilang ini demi memback-up AHY, habis memback-up siapa lagi coba?” kata Rocky dikutip dari kanal YouTubenya Rocky Gerung Official, Senin (19/9/2022).
Tidak dipungkiri Rocky bahwa apa yang disampaikan SBY tentu saja memiliki dasar. Apalagi, menurutnya, elektabilitas Partai Demokrat saat ini sedang naik.
“Mengucapkan bahwa saya turun gunung itu artinya ada kepercayaan diri untuk membersihkan politik. Ada kepercayaan diri agar supaya Pemilu 2024 bersih. Karena publik menduga Pemilu 2024 sudah didesain oleh oligarki untuk memunculkan dua calon,” beber Rocky.
Terkait respons Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebutkan SBY tidak pernah naik gunung dan juga mengaitkan terkait kecurangan Pemilu 2009, Rocky menganggap kalau kapasitas dari Hasto tidak setara dengan SBY. Oleh karenanya, ia menganggap kalau PDIP terkadang juga kalang kabut dalam berdebat terutama soal pemilu mendatang.
“Kenapa kemudian PDIP mengamuk karena ada yang mau turun gunung, ya sudah biar aja. Uji aja Pak SBY masih berhasil nggak sebagai orang yang sudah di tempat pertapaan tiba-tiba mesti turun gunung itu,” ucap Rocky dikutip dari Tribunnews.
Perihal kecurangan pemilu yang saling disematkan partai politik satu sama lain, Rocky menyatakan kalau kecurangan tersebut memang terjadi.
Ia mencontohkan, Gerindra dulu bersikukuh membawa hasil Pemilu 2019 tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK) karena dianggap curang saat Jokowi-Maaruf Amin vs Prabowo-Sandi.
“Jadi memang ada kecurangan itu, jadi nggak perlu PDIP bandingin bahwa kecurangan 2019, bahwa kecurangan itu dari 2009. Dengan kata lain, kecurangan itu berlanjut sampai 2019. Dan di situ PDIP akan terdakwa karena dia menang kan,” ucap Rocky.
Atas adanya tudingan seperti ini, Rocky mengatakan bahwa harusnya hal semacam itu dilupakan untuk memulai pertandingan politik yang lebih bersih.
“Siapa musuhnya kalau begitu, kan ini permainan narasi. Jadi ngapain juga PDIP itu ngamuk-ngamuk dan mulai membandingkan dengan masa lalu,” lanjutnya. [wip]