(IslamToday ID) – Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah bersuara keras perihal tragedi memilukan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Ia menilai negara maupun politik perlu menjauh dari regulasi sepakbola di Indonesia, sebab sudah diatur oleh FIFA.
“Saya termasuk yang menganggap bahwa menurut saya, negara harus agak menjauh dari sepakbola ini, politik harus agak menjaga jarak pada tatanan regulasi, itu pun regulasi di luar gedung aja karena yang di dalam gedung kan FIFA pasti sudah punya standar yang akurat,” kata Fahri dalam diskusi adu prespektif dengan tema ‘Pekan Politik, Pekan Duka: Tak Ada Sepakbola Seharga Nyawa’ dikutip Selasa (4/10/2022)
Ia mengatakan beberapa regulasi terkait sepakbola relatif sudah ada. Salah satu di antaranya terkait cara mengatur industri hingga mengatur stakeholder.
“Regulasinya itu relatif ada contohnya, karena kita ini melihat dunia bola sebagai kultur masyarakat global. Itu sudah ada banyak contohnya, baik cara mengatur industrinya, cara mengatur marketnya, cara mengatur stakeholdernya, penggemarnya, isu-isu sosial yang ada di dalamnya, itu sudah ada contohnya,” kata Fahri dikutip dari DetikCom.
Selain itu Fahri mengatakan verifikasi stadion juga perlu dilakukan sesuai dengan standar FIFA. Ia menyebut FIFA telah memiliki aturan yang tinggal ditaati.
“Sehingga waktu kita memverifikasi suatu stadion itu harusnya memakai standar FIFA dan kita harus mengatakan gedung ini nggak standar, ini mengandung bahaya. Lalu mereka punya matrik-matrik kalau partandingan el clasico itu nggak boleh gedung gini, nggak boleh malam, itu pasti sudah ada matriknya di FIFA, itu tinggal ditaati saja,” kata Fahri.
“Ini terlalu banyak yang mungkin dalam kasus Malang ini terlalu banyak yang tidak bisa ditaati, di satu sisi menurut saya ide saya, negara harus agak keluar,” sambungnya.
Fahri juga tidak setuju bila aparat masuk dalam stadion, sebab menurutnya stadion sebaiknya memiliki pengamanan tersendiri. Ia menilai negara perlu menjaga jarak sebab sepakbola telah masuk dalam wilayah bisnis dan personal.
“Saya termasuk yang tidak setuju aparat masuk ke ruang stadion, itu harusnya punya pengaman khusus, nggak usah dia terafiliasi dengan negara, sebab negara itu berbau politik,” katanya.
“Seharusnya itu menjaga jarak karena ini sudah wilayah bisnis, wilayah personal, wilayah dari keaktifan masyarakat, wilayah keaktifan masyarakat itu sesedikit mungkin negara masuk ke sana, negara mengatur persiapannya dan keamanananya itu pun di luar stadion,” pungkasnya. [wip]