(IslamToday ID) – Petisi desakan mundur lewat laman Change.org untuk Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule sudah mendapat 41.690 tanda tangan. Desakan mundur muncul imbas dari tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang di Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).
Petisi pertama datang dari praktisi hukum Emerson Yuntho. Hingga berita ini ditulis pada Ahad (9/10/2022) pukul 09.25 WIB, petisi itu sudah diteken 15.879 warganet. Sebelumya, petisi ini menargetkan tanda tangan 15.000 orang, namun kini target itu telah diperbesar ke 25.000 tanda tangan.
Emerson menjelaskan, hingga petisi itu dibuat belum satu pun pengurus dan pimpinan PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab moral.
“Melalui petisi ini Kami Suporter Sepakbola Indonesia dan Masyarakat Pecinta Sepakbola Indonesia mendesak Mochamad Iriawan, Ketua Umum PSSI beserta semua pengurus di PSSI serta Akhmad Hadian Lukita, Direktur PT LIB untuk mengundurkan diri dari jabatannya,” kata Emerson dikutip dari Kompas.
Ia menambahkan, petisi ini selain diprakarsai olehnya, juga diprakarsai dan didukung beberapa pihak lain yakni Richard Ahmad Supriyanto, Purnomo Wijoyo, Bagus Ari Wibowo, Richo Vebrian, Febrianto, Suprapto Koting, Syahyang Sukma, Ervan Nurachman, Nugroho Dewanto, Arry Anggadha, Kenrick Philbert, Rapco Tarigan, dan Haris Azhar.
Petisi kedua diunggah di laman yang sama oleh Perkumpulan Jurnalis Rakyat (Pijar), yang telah diteken 25.811 orang hingga berita ini ditulis, dari target 35.000 tanda tangan. Petisi ditulis oleh Suhari Et yang menyinggung soal skala tragedi Kanjuruhan yang jadi tragedi sepakbola terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
“Polisi sudah benar dengan analisisnya. Panitia sudah benar dengan suratnya ke LIB. Juga sudah benar tidak mengalokasikan jatah kursi untuk suporter Persebaya. Di dalam stadion sebenarnya sudah tidak ada lagi faktor penentu yang bisa memicu kerusuhan. Kalau pun mereka kecewa kepada tim Arema, itu kekecewaan orang yang mencinta. Tidak akan mencelakakan mereka,” kata Suhari.
“Maksimum yang akan terjadi adalah merusak stadion, maka yang terbaik dilakukan di dalam stadion Kanjuruhan malam itu adalah: mereka yang masuk ke lapangan itu jangan diusir. Jangan dihardik. Diminta saja untuk duduk. Di atas rumput. Seluruh pemain dan ofisial juga memulai duduk. Petugas juga duduk. Biarkan emosi tercurah dulu. Perlu waktu untuk meredakan emosi,” lanjutnya.
Suhari menilai tidak ada faktor yang menakutkan malam itu, namun tembakan gas air mata membuat panik, sesak napas, dan para suporter berdesakan. “Kita juga meminta Ketua Umum dan semua pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mundur dari jabatannya, sebagai bentuk hormat dan respek terhadap korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang dan untuk pembenahan sepakbola secara keseluruhan,” tulisnya.
Saat ini, Direktur PT LIB Akhmad Hadian Lukita telah ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan pengumuman lima tersangka lain oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Iwan Bule enggan mengundurkan diri. Merespons desakan yang marak dari warganet dan suporter agar dirinya mundur, Iwan menolak.
“Bentuk pertanggungjawaban saya adalah seperti sekarang (di Malang). Ini bentuk pertanggungjawaban saya sebagai Ketua Umum (PSSI),” katanya ketika ditemui di Malang, Selasa (5/10/2022) sore.
“Saya kalau mau lepas tanggung jawab di Jakarta saja. Ini saya namanya mengunjungi, menunggui anggota gitu ya. (Saya berada) di Malang sampai selesai. Salam buat netizen ya (sambil tertawa),” imbuhnya. [wip]