(IslamToday ID) – Usulan calon wakil presiden (Cawapres) dari PKS sudah mengerucut kepada satu nama, yaitu Ahmad Heryawan atau Aher. Mantan Gubernur Jawa Barat ini sebelumnya masuk dalam daftar nama Cawapres yang diumumkan PKS.
“Kalau dibuat mengerucut dari internal kita, kalau diminta satu orang dari PKS, pilihan mengerucut kepada Ahmad Heryawan sebagai salah satu kandidat yang kita usulkan,” kata Juru Bicara PKS Muhammad Kholid dalam diskusi KedaiKOPI di Jakarta Pusat, Ahad (23/10/2022).
Namun, katanya, soal nama Aher belum jadi keputusan final. Sebab, PKS masih akan membahasnya bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat. Diketahui, ketiga partai tersebut saat ini tengah menjajaki koalisi untuk Pemilu dan Pilpres 2024.
“Nanti kami simulasikan di tim kecil seperti apa, nanti kami bikin kajian yang lebih mendalam,” ujarnya. Selain itu, PKS pun menyambut baik keputusan Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
Kholid mengungkapkan, Anies merupakan salah satu tokoh yang paling kuat di internal Majelis Syuro PKS. Ia menilai proses pembahasan Capres bakal lebih mudah ketika Nasdem sudah mengusulkan Anies. Namun, sampai saat ini PKS juga belum mendeklarasikan calon presiden yang bakal diusung di Pilpres 2024.
“Kalau terkait Pak Anies, kalau dari musyawarah Majelis Syuro, Pak Anies itu sudah salah satu yang terkuat,” kata Kholid.
Diberitakan, perwakilan Partai Nasdem, PKS, dan Demokrat telah menggelar pertemuan pada Jumat (21/10/2022) untuk membahas kriteria Cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan pada 2024.
Ketua DPP Nasdem Willy Aditya mengatakan pertemuan tersebut untuk mematangkan format koalisi perubahan yang akan digagas bersama.
“Ada beberapa hal penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut, seperti kriteria pasangan bakal calon wakil presiden yang cocok mendampingi Anies Baswedan,” ujar Willy, Jumat (21/10/2022).
Ia mengatakan sebelum menentukan siapa calon terbaik yang paling tepat, maka dibuat terlebih dahulu kriteria dan mekanisme penentuan pasangan Capres-Cawapres. Sehingga dalam proses pengambilan keputusan nanti, ketiga pihak sama-sama satu tujuan dan langkah.
“Dalam penentuan bakal cawapres, setiap partai berhak mengajukan nama-nama baik nama dari internal partai maupun eksternal yang bukan anggota partai,” ungkap Willy.
Pertemuan tersebut juga membahas terkait platform dan desain pemerintahan yang ideal di periode mendatang. “Ketiga partai sama-sama sepakat untuk menyampaikan pandangannya terkait platform kebijakan pembangunan bangsa dan desain pemerintahan ke depan,” imbuhnya.
Selain pasangan calon, platform, dan desain pemerintahan, Willy mengatakan ketiga partai juga menggodok strategi pemenangan yang efektif.
“Dan yang tidak kalah penting adalah masalah timing atau waktu yang tepat untuk meresmikan dan mendeklarasikan koalisi serta pasangan Capres-Cawapres yang akan diusung. Ini yang terus kita matangkan, yang juga dapat membawa semangat perubahan, mendapat dukungan publik, dan menambah peluang kemenangan di Pilpres 2024,” pungkas Willy. [wip]