(IslamToday ID) – Para konstituen PPP yang tergabung dalam Forum Ka’bah Membangun (FKM) akan mendeklarasikan dukungan untuk Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024. FKM sendiri diinisiasi oleh mantan petinggi PPP, yakni Habil Marati karena diyakini mayoritas konstituen PPP justru mendukung Anies sebagai Capres.
“Betul, 90 persen konstituen PPP itu dukung Anies. Nanti di Jogja itu deklarasi (November). (Deklarasi oleh) Forum Ka’bah Membangun. Di Jogja akan dihadiri kurang lebih 10.000 orang,” kata Habil dikutip dari CNN Indonesia, Senin (31/10/2022).
Ia turut mengklaim Forum Ka’bah Membangun yang dipimpinnya selama ini kerap mengelola dan menjaga para konstituen PPP. Ia juga menyebut konstituen PPP yang mendukung Anies banyak yang bergabung dalam barisan ini.
Tak hanya di Yogyakarta, Habil mengatakan rencana deklarasi dukungan bagi Anies itu akan digelar di pelbagai wilayah secara bertahap hingga Oktober 2023 mendatang.
“Nanti ada di Sulawesi, Padang, Jateng. Pokoknya sampai Oktober 2023 nanti akan ada deklarasi. Saya bilang konstituen PPP itu pasti ke Anies,” katanya.
Di sisi lain, Habil menilai ada kemungkinan PPP tak akan lolos ambang batas parlemen alias parliamentary threshold di Pemilu 2024 bila tak mendukung pencapresan Anies.
Ia juga meminta agar berhati-hati bila ada kader PPP yang memberi dukungan di luar Anies. Baginya, dukungan di luar Anies dianggap seperti memberi cek kosong.
“Kemungkinan pertama (bila tak dukung Anies) adalah PPP enggak lolos parlemen. Lalu kemungkinan kedua adalah konstituennya lari ke Anies. Ya kaya ngasih cek kosong (kalau dukung calon lain),” kata Habil.
Sebagai informasi, Habil Marati pernah menjabat sebagai bendahara umum (Bendum) saat partai berlambang Ka’bah ini dipimpin Suryadharma Ali.
PPP sampai saat ini belum mendeklarasikan calon presiden yang akan didukungnya di Pilpres 2024 mendatang. Di sisi lain, PPP sudah bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PAN.
Koalisi ini sudah memenuhi syarat mencalonkan presiden sendiri yaitu memiliki 25 persen suara sah nasional atau 20 persen kursi di DPR. Akan tetapi, koalisi ini juga belum mendeklarasikan dukungan bagi sosok tertentu untuk diusung sebagai Capres. [wip]