(IslamToday ID) – Muktamar ke-48 Muhammadiyah yang akan digelar di Kota Solo pada 18-20 November 2022, akan membahas isu-isu keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal.
Menurut Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, beberapa materi muktamar yang akan dibahas salah satunya terkait Pemilu 2024. “Dalam konteks yang agak dekat adalah tentang Pemilu 2024,” katanya saat jumpa pers di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jumat (4/11/2022).
Pembahasan mengenai Pemilu 2024 dianggap penting bagi bangsa Indonesia, khususnya Muhammadiyah, karena merupakan kontestasi politik besar yang melibatkan seluruh komponen bangsa.
Mu’ti mengatakan materi tentang Pemilu 2024 diangkat dalam pembahasan Muktamar ke-48 Muhammadiyah mengingat dampak pemilu sebelumnya. Ia menyebut Pemilu 2019 mengakibatkan pembelahan sosial di tengah masyarakat.
“Perlu kita antisipasi agar pengalaman Pemilu 2019 di mana kita mengalami pembelahan sosial politik yang sangat serius, itu tidak terjadi lagi atau bisa kita kurangi pada 2024,” katanya dikutip dari CNN Indonesia.
Menurut Mu’ti, langkah antisipasi perlu dilakukan lebih dini. Apalagi, akhir-akhir ini suhu politik di Tanah Air terus menghangat dengan banyaknya nama calon presiden yang berseliweran dalam survei politik.
“Sekarang ini saja, yang pemilu masih dua tahun lagi, tapi rasanya sudah ada pemilu. Calon presiden belum ada tapi rasanya sudah ada pemilihan presiden,” katanya.
Selain membahas masalah yang akan dihadapi di masa depan, Muktamar Muhammadiyah juga membicarakan mengenai masalah yang saat ini terjadi.
Mu’ti mengatakan beberapa isu yang diangkat di Muktamar Muhammadiyah sebenarnya merupakan kelanjutan dari pembahasan muktamar sebelumnya. “Misalnya soal bonus demografi, itu sudah kita bahas di Muktamar Makassar,” katanya.
”Sekarang kita balik, yang kita bahas soal bagaimana menghadapi aging population,” tambahnya. [wip]