(IslamToday ID) – Pakar hukum tata negara Refly Harun ikut bersuara perihal viralnya video pengakuan mantan polisi Ismail Bolong yang mengaku menyetorkan dana tambang hingga Rp 6 miliar ke Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.
Namun, Refly menyoroti pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang meminta untuk meredam isu perang bintang di jajaran petinggi Polri akibat pengakuan Ismail tersebut.
“Bukan diredam Pak, tapi harus dibuka,” ujar Refly dikutip dari channel YouTube Refly Harun Official, Selasa (8/11/2022).
Refly menyebut meski Ismail sudah mengklarifikasi video pemberian uang ke Kabareskrim itu lantaran dalam tekanan Brigjen Hendra Kurniawan, namun hal itu tetap dipertanyakan.
“Tetapi pertanyaannya, tetap walapun sudah diklarifikasi, apakah klarifikasi itu atas kesadaran sendiri atau ada tekanan juga,” ucapnya.
Sebelumnya, diketahui Mahfud MD meminta agar situasi di Polri soal perang bintang segera diredam oleh pemerintah dan mencari tahu akar masalah. “Ini harus segera kita redam dengan mengukir akar masalahnya,” ujarnya.
Diketahui, nama Ismail Bolong mendadak viral di media sosial. Pria yang mengaku sebagai mantan polisi berpangkat Aiptu itu awalnya bikin gempar lewat pengakuannya yang menyatakan terjun ke bisnis tambang batubara ilegal di Kalimantan Timur.
Dalam video itu, Ismail bahkan menyebut sampai menyetor duit Rp 6 miliar ke Kabareskrim Komjen Agus Andrianto. Tak hanya itu, ia juga mengaku menyumbang duit Rp 200 juta ke Polres Bontang.
Usai videonya viral, mendadak muncul video baru. Tak seperti di video pertama, kali ini pengakuan Ismail berbanding terbalik alias meralat pengakuan awalnya. [wip]