(IslamToday ID) – Peristiwa kerusuhan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah menyebabkan seorang pria bernama Iqbal meninggal dunia. Pihak kepolisian menyatakan jenazah korban itu ditemukan terkubur dengan tidak layak.
“Mayat saudara Iqbal kami temukan di dalam tanah dengan kondisi terkubur secara tak layak,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, Selasa (15/11/2022).
Ia mengatakan pihaknya menerima informasi bahwa awalnya para pelaku menyerang para pekerja di Jalan CV Mandiri Papua dan Fajar Mustika di Dogiyai. Polisi lantas turun melakukan evakuasi terhadap lima pekerja.
Kelima pekerja tersebut adalah M Nasir (34), Alif Padang (48), Randa (37), Lukman (21), dan Willy (35). “Pencarian itu berhasil menemukan lima pekerja,” ujarnya dikutip dari CNN Indonesia.
Selanjutnya, kata Kamal, pihaknya menerima kabar ada korban yang terkubur. Korban bernama Iqbal tersebut akhirnya dievakuasi aparat karena mayatnya terkubur secara tak layak. “Kami mengetahui hal tersebut (mayat terkubur) juga atas informasi yang diberikan oleh anggota DPRD Simon Petrus Pikey,” katanya.
Lebih lanjut, Kamal menyatakan, khusus untuk korban Lukman dan Willy berhasil selamat setelah dibawa oleh anggota DPRD Simon Petrus Pikey ke Polres Dogiyai. Namun sebelum diantar ke Polres, keduanya bersusah payah menghindar dari amukan massa.
Lukman dan Willy diketahui sempat kabur ke gereja bersama dua rekannya sesama pekerja. Namun karena massa mengikuti, seorang pendeta membantu mereka sembunyi di tengah kebun.
“Namun karena adanya informasi bahwa massa akan ke gereja, seorang pendeta menyembunyikan mereka di tengah kebun. Akan tetapi ada dua temannya yang terpisah dari mereka,” ujarnya.
Setelah memastikan situasi mulai aman, Lukman dan Willy berlari ke arah Gunung Ugapua dan kembali bersembunyi. Keduanya kemudian bertemu dengan seorang guru yang kemudian membawa mereka ke seorang anggota DPRD bernama Simon Petrus untuk selanjutnya diantar ke Polres Dogiyai.
“Lukman diketahui mengalami kondisi luka bacok dan mengalami patah tulang pada tangannya akibat dilukai oleh salah seorang oknum masyarakat. Sedangkan Willy hingga kini masih mengalami trauma,” tuturnya. [wip]