(IslamToday ID) – Politikus senior PDIP Panda Nababan blak-blakan soal hubungan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang dikhawatirkan memburuk. Ia merasa waswas bahwa Jokowi akan mempermalukan Surya Paloh setelah yang bersangkutan mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal Capres 2024.
“Terus terang, jujur, saya khawatir hubungan mereka berdua ini enggak berjalan baik,” ujar Panda dalam diskusi siniar ‘Total Politik’ seperti dikutip dari YouTube, Senin (21/11/2022).
Mantan anggota DPR itu mengaku berkawan baik dengan Jokowi maupun Surya. Namun, Panda juga membeber sisi negatif Jokowi dalam memperlakukan rival politik. “Jokowi ini jelek, kelakuannya jelek. Dia bisa membikin gerakan-gerakan yang kita enggak duga, semacam sesuatu untuk membalas,” ucapnya.
Panda lantas mencontohkan bagaimana Jokowi mempermalukan Gatot Nurmantyo. Ia mengawali kisah soal itu dengan cerita tentang Jokowi yang terjebak kemacetan ketika menuju lokasi perayaan HUT TNI 2017 di Pelabuhan Indah Kiat, Cilegon, Banten. Pada waktu itu Jokowi terpaksa berjalan kaki.
“Dia (Jokowi) merasa dipermalukan, merasa tidak dihargai waktu ulang tahun TNI di Cilegon. Jalan kaki dia,” tutur Panda dikutip dari JPNN.
Menurutnya, Jokowi pun meminta Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengecek ke Polda Banten serta Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri. Polda Banten yang pada waktu itu dipimpin Listyo Sigit Prabowo mengaku tidak dilibatkan dalam mengatur lalu lintas menuju lokasi HUT TNI. Korlantas Polri juga mengaku tidak diajak berkoordinasi.
Memang Gatot Nurmantyo yang waktu itu masih menjabat Panglima TNI langsung meminta maaf kepada Jokowi. Menurut Panda, lulusa Akmil 1982 itu beralasan kemacetan tersebut disebabkan rakyat membeludak karena mencintai TNI.
Panda mengatakan Jokowi membalas perlakuan itu. “Yang kubilang jelek, one day (suatu hari), aku (Jokowi) akan balas kau,” tutur Panda.
Ia menduga pembalasan tersebut benar-benar terlihat ketika Jokowi menikahkan putrinya, Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution pada 8 November 2017 di Solo. Saat itu, Gatot yang masih aktif sebagai Panglima TNI tidak ditempatkan di kursi istimewa.
“Salam juga enggak pakai (melewati) karpet merah. Masih panglima dibikin keleleran begitu, enggak dianggap,” kisah Panda.
Cara Jokowi mempermalukan Gatot pun tidak berhenti di situ. Mantan Walikota Solo itu juga menunjuk eks Panglima TNI Moeldoko menyampaikan kata sambutan dari pihak keluarga pengantin perempuan. “Artinya, play ini (permainan politik), yang dibikin pajangan Moeldoko, mantan panglima. Aku bisa baca itu,” ujar Panda.
Ia pun mengaku melihat gelagat Jokowi sudah tidak sreg dengan Surya Paloh. Misalnya, Jokowi menolak ajakan pelukan yang ditunjukkan Surya pada saat perayaan HUT Golkar beberapa waktu lalu.
Selain itu, Jokowi juga tidak menghadiri perayaan HUT ke-11 Partai Nasdem. Mantan Gubernur DKI itu juga tidak membuat video tahniah untuk ulang tahun salah satu partai pendukungnya di Pilpres 2014 dan 2019 tersebut.
Hal itu berbeda dengan yang ditunjukkan Jokowi pada saat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) menggelar sinode agung pada 25-27 Oktober 2022. Jokowi mengirimkan video sambutan untuk Sinode Agung ke-66 HKBP itu.
“Lo, kenapa enggak bisa video call di ini (ultah Nasdem)?” ucap Panda.
Oleh karena itu, ia mengharapkan hubungan Jokowi dengan Surya Paloh tidak dipanas-panasi. “Saya khawatir, janganlah (diprovokasi), karena dia (Jokowi) ini punya kemampuan di luar dugaan,” pungkas Panda.
Jangan Mengompori
Sementara, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menilai pernyataan Panda Nababan itu hanya persepsi. Namun ia menghormati pernyataan politisi senior PDIP tersebut.
“Air beriak tanda tak dalam, kalau itu kan persepsi saja. Kan bagus juga Bang Panda khawatir,” katanya dikutip dari DetikCom.
Willy meminta Panda untuk turut memperbaiki suasana, bukan malah memanaskan suasana. “Sebagai senior dan sebagai sahabat Surya Paloh, dia harus mengademkan suasana, tidak mengompori. Nah gitu, bilang sama Bang Panda,” katanya.
“Jadi ini gorengan memang enak, tapi kolesterol tinggi, jadi ini biasa saja. Dinamika politik itu up and down, iman saja kadang-kadang up and down,” imbuhnya.
Lebih lanjut Willy memastikan hubungan Surya Paloh dengan Jokowi berjalan baik. Menurutnya, hal ini merupakan sebatas dinamika politik. “Dan sejauh ini hubungan Pak Surya dan Pak Jokowi bukan hubungan yang biasa-biasa saja, mereka abang adik, sahabat, sohib, kopeng kalau kata orang China, jadi nggak usah digosok-gosoklah, nggak gatal juga barang ini,” katanya. [wip]