(IslamToday ID) – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengkritik pemberian gelar Letkol Tituler AD terhadap selebritas Deddy Corbuzier. Ia mengungkit rekam jejak dalam pemberian pangkat kepada seseorang.
“Ya kalau kita melihat untuk jabatan dengan kehormatan dari TNI, tentu saja harus memiliki rekam jejak di dalam upaya membangun pertahanan negara, di dalam membela keselamatan bangsa, keutuhan wilayah NKRI, dan mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Hal-hal itu harus dipenuhi dahulu sebelum pemberian gelar kehormatan,” kata Hasto, Jumat (16/12/2022).
Ia menilai TNI seharusnya melakukan evaluasi terkait pemberian jabatan ini, sehingga tidak ada polemik yang muncul dalam memberikan jabatan ke seseorang.
Hasto meminta pemerintah memberikan penjelasan detail terkait alasan diberikannya jabatan kehormatan kepada Deddy, termasuk bidang yang dikuasai Deddy hingga pada akhirnya mendapatkan gelar kehormatan itu.
“Sehingga orang juga harus melihat dalam bidang apa beliau memperjuangkan pertahanan negara, keselamatan bangsa dan negara, itu yang harus dilihat dan dikritisi oleh publik,” ucapnya seperti dikutip dari DetikCom.
Di sisi lain, Hasto enggan mengomentari tepat tidaknya pemberian pangkat Letkol Tituler untuk Deddy. Ia kembali menekankan pemberian gelar kehormatan harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
Elite Partai Golkar Meutya Hafid juga menyoroti pemberian pangkat Letkol Tituler untuk Deddy Corbuzier tersebut. Meutya mengatakan, tidak ada komunikasi baik dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) maupun TNI terkait pemberian pangkat itu.
“Ya saya juga kaget, jujur kaget. Karena belum dikomunikasikan kepada kami (Komisi I DPR),” ujarnya, Rabu (14/12/2022).
Meutya mengungkapkan, pada prinsipnya, orang non militer diberikan pangkat tituler TNI memang tidak masalah. Akan tetapi, publik berhak mendapat penjelasan agar pemberian pangkat perwira menengah terhadap Deddy Corbuzier tidak menuai kontroversi.
“Supaya jelas tugasnya apa. Karena kan tidak menutup kemungkinan kalau sudah dibuka bisa ada warga negara lain yang ditunjuk. Sehingga kriterianya jelas dan transparan seperti apa yang bisa diundang oleh TNI untuk menjadi salah satu anggotanya dari luar,” tambah Meutya.
Selain itu, kata Ketua Komisi I DPR ini, kriteria dari pemberian pangkat Letkol Tituler terhadap Deddy Corbuzier tidak jelas. Ia mengatakan, tugas Deddy usai menyandang pangkat itu harus dipaparkan.
“Makanya kan kriteria ini tidak jelas. Makanya itu yang harus dikomunikasikan ke publik, apa tugasnya sebagai perantara komunikasi ke publik kita juga belum tahu,” katanya.
Lebih lanjut, Meutya menyarankan agar TNI tidak hanya membuka pangkat tituler TNI untuk kalangan selebritas saja. Ia mengatakan, orang yang punya minat yang sama juga harus bisa mendapat pangkat itu. “Sehingga nanti orang-orang yang berminat mendapatkan posisi dengan gelar yang sama bisa mempersiapkan posisinya juga,” pungkas Meutya. [wip]