(IslamToday ID) – Direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Universitas Andalas (Unand) Feri Amsari angkat bicara perihal kasus rumah jaksa KPK inisial FAN di Yogyakarta yang dibobol maling. Akibatnya, laptop dan berkas-berkas raib.
“Peristiwa seperti ini sudah berulang ya, sebelumnya juga penyidik KPK pernah kehilangan laptop, dijambret dengan berbagai keadaan, kondisi sedang menangani perkara-perkara tertentu,” kata Feri dikutip dari DetikCom, Selasa (27/12/2022).
Ia berharap tak ada lagi peristiwa kemalingan serupa. Ia lantas menyinggung kemalingan yang disengaja.
“Iya, kan bisa juga kemalingan yang disengaja. Banyak penyebab yang bisa terjadi, tapi setidaknya KPK juga harus punya standar keamanan data. Jangan jadikan pencurian sebagai modus data hilang. Kalau mengurus yang kecil ini saja KPK tidak beres, Firli dkk mundur sajalah,” tutur Feri.
Ia meminta KPK meningkatkan pengamanan terhadap jaksa dan penyidik. Hal itu, katanya, agar jaksa dan penyidik aman dalam menangani kasus korupsi.
“Mestinya ada sistem keamanan tersendiri yang dilakukan oleh KPK, sehingga itu tidak membebani penyelidik-penyelidik, penyidik-penyidik dalam perkara yang sedang ditangani,” tuturnya.
Lebih lanjut Feri berharap polisi segera menangkap pembobol rumah jaksa FAN. Ia kemudian menyinggung polisi yang dengan cepat mengungkap kasus pencurian hingga terorisme. “Kalau cuma pencuri biasa, sepele bagi aparat menemukannya. Wong teroris saja sebentar ditemukan,” katanya.
Sementara, KPK menilai pernyataan Feri Amsari itu aneh. Menurutnya, Feri tidak berempati atas kejadian ini.
“Ngawur, nggak ada empatinya itu orang ya. Ini kan musibah menimpa jaksa KPK, malah ke mana-mana nggak karuan,” ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri.
Ia menegaskan rumah FAN, jaksa KPK, sudah dikunci. Dari segi pengamanan rumah itu pengamanannya sudah ketat. “Rumah sudah dikunci, pagar digembok. Kok sampai tega ya bilang sengaja,” ucap Ali.
Untuk diketahui, laptop dan berkas Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penuntutan KPK berinisial FAN hilang setelah rumahnya dibobol maling. FAN adalah jaksa yang sedang menangani kasus di Pengadilan Tipikor Yogyakarta. Salah satu kasusnya adalah dugaan korupsi eks Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti. [wip]