(IslamToday ID) – Banjir dilaporkan masih merendam lima kecamatan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, ketinggian air masih bertambah dan belum ada tanda akan surut hingga sepekan ini.
Menurut data BPBD Kudus, banjir saat ini masih merendam sebagian wilayah Kecamatan Mejobo, Jati, Undaan, Kaliwungu, dan Jekulo. Total ada 25 desa yang kebanjiran. Warga yang terdampak banjir ada 40.568 orang, 876 di antaranya mengungsi.
Warga Dukuh Gendok, Desa Jati Wetan, Fatimah mengatakan banjir di wilayahnya terjadi sejak Rabu (28/1/2022) pekan lalu. Menurutnya, ketinggian air terus mengalami kenaikan. “Sudah sembilan hari banjir. Tidak mengungsi, nunggu rumah karena ada yang sakit. Aktivitas menggunakan sampan atau perahu,” katanya.
Warga lainnya, Munyas (42) mengatakan banjir di desanya belum sepenuhnya surut. Aktivitas masyarakat pun terganggu. “Banjir seminggu lebih. Tidak bisa kerja, sekolah terganggu,” ujarnya saat ditemui di lokasi dikutip dari DetikCom
Munyas menuturkan, desanya sering dilanda banjir. Banjir parah terjadi pada 2021 karena baru surut setelah tiga bulan lamanya. “Biasanya lama (surutnya). Tahun 2021 itu sampai tiga bulan. Ini belum surut, masih tetap. Dari sini seperti tampungan air,” katanya.
Sementara, banjir yang melanda area Terminal Induk Jati di Kudus sejak 31 Desember 2022 membuat kendaraan dan calon penumpang tidak bisa masuk ke terminal, sehingga aktivitas di terminal itu lumpuh.
“Genangan banjir mulai terjadi sejak Jumat (30/12/2022) malam. Akan tetapi, keesokan harinya genangan semakin tinggi, tidak memungkinkan calon penumpang masuk ke terminal,” kata Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Induk Jati, Indarto, Selasa.
Menurutnya, genangan di landasan terminal tingginya sampai 50 cm dan genangan di area sekitar pintu masuk lebih tinggi karena tempatnya lebih rendah.
Dalam keadaan normal, setiap hari ada 80-an bus malam yang menggunakan fasilitas Terminal Induk Jati di Kabupaten Kudus untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Semenjak Terminal Induk Jati tergenang, calon penumpang dan bus tidak masuk ke area itu. Meskipun demikian, petugas terminal masih masuk ke kantor.
Operator bus yang biasa menggunakan fasilitas terminal itu untuk sementara menaikkan penumpang di tepi Jalan Agil Kusumadya Kudus yang tidak terdampak banjir dengan pengawasan petugas.
Selain itu, perusahaan otobus yang memiliki garasi untuk sementara diminta menggunakannya untuk menaikkan calon penumpang karena area di tepi Jalan Agil Kusumadya yang bisa digunakan untuk keperluan itu terbatas.
Terminal Induk Jati akan dibuka kembali setelah genangan surut, landasan terminal bisa digunakan, dan jalan menuju ke terminal bisa dilalui. [ant/wip]