(IslamToday ID) – Banjir yang merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus, Jateng belum juga surut. Jumlah warga yang mengungsi pun semakin bertambah. Per Ahad (8/1/2023) pengungsi sudah mencapai 1.128 jiwa.
“Sabtu (7/1/2023) jumlah pengungsi hanya 1.081 jiwa, hari ini (Ahad, 8/1/2023) bertambah menjadi 1.128 jiwa. Sedangkan desa terdampak sebanyak 29 desa,” kata Kasie Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Munaji.
Menurutnya, data pengungsi akan terus dimutakhirkan terlebih curah hujan mulai berkurang. Dari ratusan warga yang mengungsi tersebut, di antaranya dari Kecamatan Mejobo ada sembilan desa yang terdampak banjir, yakni Desa Temulus, Mejobo, Payaman, Gulang, Hadiwarno, Kesambi, Kirig, Jojo, dan Golantepus.
Sementara dari Kecamatan Jati, katanya, berasal dari lima desa yang terdampak banjir, meliputi Desa Jati Wetan, Tanjung Karang, Jetis Kapuan, Pasuruan Lor, dan Jati Kulon. Sedangkan dari Kecamatan Undaan ada empat desa, meliputi Desa Karangrowo, Ngemplak, Undaan Lor, dan Wates.
Untuk desa terdampak di Kecamatan Kaliwungu ada tujuh desa. Yakni Desa Setrokalangan, Kedungdowo, Blimbing Kidul, Banget, Garung Kidul, Prambatan Lor, dan Gamong.
Kemudian di Kecamatan Jekulo juga ada empat desa, meliputi Desa Bulungcangkring, Bulung Kulon, Sadang, dan Gondoharum.
Untuk tempat pengungsian, kata Munaji, ada 12 lokasi di antaranya gedung DPRD Kudus, tempat ibadah, balai desa, gedung PKK, SD, serta TPQ.
Selain menggenangi pemukiman penduduk, banjir juga menggenangi areal persawahan di lima kecamatan dengan total luas areal sawah mencapai 8.095 hektare. Sejauh ini ada 15 dapur umum yang disiapkan kebutuhan makan warga yang masih bertahan di pengungsian maupun di rumah. [ant/wip]