ITD NEWS (JAKARTA)— Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, MA baru saja menerima kunjungan dari dua Menteri Republik Maldives, Menteri Dalam Negeri Sheikh Imran Abdullah dan Menteri Agama Sheikh Ilyas Jamal. Pertemuan ketiganya berlangsung di tengah-tengah agenda Forum Pertemuan Alumni Universitas Arab Saudi se-ASEAN dan Asia Pasifik di Indonesia.
Hidayat Nur Wahid (HNW) yang juga sama-sama alumni Universitas Islam Madinah Arab Saudi, mengimbau agar tidak ada lagi tudingan bahwa Islam dan Timur Tengah sebagai penghasil terorisme dan radikalisme. Para alumni Timur Tengah terlibat aktif dalam jajaran eksekutif dan legislatif sehingga membantu penguatan demokrasi.
HNW mengisahkan kiprahnya selama menjadi Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI tahun 2011. Kunjungan ke Republik Maldives tersebut dalam rangka untuk mengundang Pimpinan Parlemen Maldives hadir pada pertemuan parlemen Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Pada masa itu Indonesia adalah Presiden Parlemen OKI. Sementara Maldives adalah anggota OKI, tetapi belum menjadi anggota Parlemen OKI.
HNW menegaskan bahwa pertemuannya dengan dua menteri Maldives membuktikan bahwa lulusan dari Timur Tengah berperan aktif dalam kerja-kerja demokrasi. Bukti bahwa apa yang mereka pelajari tidak bertentangan dengan demokrasi sebagaimana yang dituduhkan.
“Pertemuan tadi adalah bukti bahwa alumni Timur Tengah, seperti Universitas Madinah, memiliki peran dalam penguatan kerja-kerja berdemokrasi,” kata HNW dalam keterangan tertulisnya kepada ITD NEWS pada Rabu, 11 Januari 2023.
“Pertemuan tersebut menegaskan, apa yang dipelajari di Timur tengah bukan takfiry, anti demokrasi, eksklusif dan anti sosial, sebagaimana sering dituduhkan. Pertemuan itu bukti bahwa alumni Timur Tengah juga mementingkan kemaslahatan masyarakat, dan mencintai bangsa dan negara. Karena seperti dirinya, saat ini mereka juga adalah pimpinan negara yang dipercaya sebagai Menteri-menteri di negaranya,” imbuhnya.
Kerjasama dengan Maldives terus berlanjut ketika HNW menjadi Ketua Steering Committee pembentukan Forum MPR se Dunia kembali mengundang Ketua Parlemen Maldives untuk ikut hadir ke Bandung. Hal ini bertujuan agar eksistensi lembaga-lembaga permusyawaratan dalam lingkungan Parlemen OKI bisa memperkuat praktek demokrasi di negara-negara anggota OKI.
Pertemuan dengan dua Menteri asal Maldives di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (11/1/2023) itu menurut Anggota DPR RI Dapil DKI Jakarta II meliputi Luar Negeri, Jakarta Pusat dan Selatan, diharapkan bisa mengkoreksi tudingan bahwa Timur Tengah adalah kawasan penghasil terorisme dan radikalisme.
“Buktinya banyak alumni Timur Tengah di Maldives, Indonesia dan di banyak negara lainnya, yang membuktikan bahwa Islam yang dipelajari adalah agama yang menghadirkan sikap hidup kooperatif dan kolaboratif,” ujar HNW.
“Bermusyawarah, menjaga ukhuwah islamiyah sekaligus ukhuwah insaniyah dan wathaniyah, serta menghadirkan sikap hidup yang berorientasi untuk berkontribusi mewujudkan Islam yang Rahmatan lil alamin,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, HNW menyatakan sepakat dengan tetamunya para Menteri dari Maldives, agar kedua negara saling meningkatkan hubungan dan kerjasama. Baik hubungan antar pemerintah, parlemen, warga maupun partai politik.
“Saya sempat sampaikan, peningkatan hubungan dan kerjasama, itu juga akan lebih cepat terealisasi jika Maldives membuka penerbangan laangsung Indonesia-Maldives, tanpa harus melalui Singapura maupun Srilanka,” ujar HNW.
Republik Maldives atau Maladewa adalah sebuah negara kepulauan di Samudra Hindia. Negara ini terletak di sebelah selatan-barat daya India, sekitar 700 km sebelah barat daya Sri Lanka. Seluruh penduduk Maladewa beragama Islam.
Indonesia dan Maladewa memiliki akar sejarah yang sama. Karena agama Islam yang menyebar di Indonesia dan Maladewa dibawa oleh ulama yang sama, yaitu Ibnu Batutoh. Sebelum menyebarkan agama Islam di Aceh, Ibnu Batutoh sudah terlebih dahulu menyebarkan Islam di Maladewa. (Kukuh)