(IslamToday ID) – Pengamat politik Rocky Gerung buka suara menanggapi ramainya soal putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep yang ingin terjun ke dunia politik.
Sebagai informasi, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka saat ini telah terjun ke dunia politik. Ia mengikuti dan berhasil memenangkan kontestasi pemilihan walikota Solo. Kemudian ada menantu Jokowi, Bobby Nasution yang menjadi walikota Medan, Sumatera Utara.
Rocky mengatakan, memang tidak ada yang salah jika orang terjun ke dunia politik. Namun, hingga saat ini kata “dinasti” memiliki makna negatif.
“Tentu pengertian dinasti itu mengingatkan pada sistem kerajaan di masa lalu untuk orang yang memperoleh kekuasaan karena fatwa dari langit dan karena jenis darah yang sama warnanya, yaitu darah biru,” katanya dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (27/1/2023).
Meski begitu, Rocky mewanti-wanti akan kemungkinan dinasti yang dibangun oleh Presiden Jokowi adalah dinasti feodal.
“Pendidikan politik di dalam keluarga itu yang menyebabkan dinasti publik modern. Indonesia bukan sistem kerajaan, India juga bukan kerajaan, Amerika bukan kerajaan, tetapi mereka tetap punya dinasti,” katanya.
“Gibran dan Kaesang tentu belajar dari ayahnya itu, tetapi kalau Gibran dan Kaesang misalnya setuju dengan Presiden Threshold (PT) 20 persen karena ayahnya mungkin akan punya partai yang bisa menang menggunakan 20 persen, maka itu dinasti yang feodal,” jelasnya.
Rocky berharap kedua anak orang nomor satu di Indonesia itu bisa menjadi pemimpin yang mendukung PT 0 persen agar semua orang bisa berpartisipasi dalam demokrasi dan tidak ada lagi istilah bagi-bagi kue dalam pemerintahan.
“Dan ketidakwajaran itu terjadi kalau anak dari si politisi itu nebeng pada kekuasaan ibunya atau bapaknya, sementara ibunya dan bapaknya juga protektif terhadap dia,” pungkasnya. [wip]