(IslamTodayID) – Direktur Riset Indonesia Presidential Studies, Arman Salam memandang rencana pembubaran relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania yang digagas oleh Immanuel Ebenezer akan berdampak pada elektoral Ganjar Pranowo. Sebab, dukungan Noel ini adalah simbol dukungan sosok Ganjar menjadi penerus Presiden Joko Widodo.
Menurut Arman, sebagian besar pendukung Ganjar adalah pendukung Jokowi secara politik, pembubaran GP Mania pasti ada skenario besar di belakangnya.
“Misalnya terkait dukungan PDIP yang nampaknya tidak ke Ganjar. Domino efek yang diharapkan akan kecil keluar dari PDIP, jika interest group seperti Noel GP dibubarkan,” kata Arman dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (8/2/2023).
Dengan pembubaran itu, Arman menilai PDIP bisa jadi, dipastikan tidak mendukung Ganjar.
Analisa kedua soal nilai tawar Jokowi kaitannya terhadap sistem pemilu. Arman melihat ada kemungkinan pemilu akan dilakukan dengan model terbuka namun pilpres akan diundur dengan berbagai macam alasan normatifnya.
Ia menganalisa, langkah politik itu adalah tanda dari kesepakatan politik yang menyangkut perhatian publik. Tambah Arman, dalam politik selalu ada motif dan kepentingan di balik kesepakatan.
“Joman (Relawan Jokowi Mania) adalah think thank pemenangan istana, sehingga publik sudah bisa melihat kemana arah percaturan politik dan kepentingan itu mengarah,” pungkasnya.
Ketua Gp Mania Tugas Kami Sudah Selesai
Sebelumnya, Kelompok relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania mengumumkan pembubaran organisasi tersebut menjelang tahapan Pilpres 2024.
Ketua Umum GP Mania Immanuel Ebenezer yang juga jadi relawan Jokowi di Pilpres 2019 mengatakan pembubaran akan dilakukan secara resmi pada Kamis (9/2) di Jakarta. Mereka akan menggelar jumpa pers.
Immanuel mengungkapkan sepengetahuannya sebab GP Mania dibubarkan. Menurutnya karena tugas mereka melambungkan Gubernur Jawa Tengah telah selesai. Seiring meroketnya elektabilitas Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024.
“Karena ini kan anak-anaknya Jokowi, Jokowi Mania, tugas kita sudah selesai di Ganjar. Ganjar sudah naik (elektabilitasnya),” jelas Noel, sapaan akrabnya, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (7/2/2023).
Karena tugas mengantar Ganjar ke peringkat atas sudah dilakukan, ia menuturkan, maka kelompok relawan ini harus dibubarkan.
“Ya sudah segitu, dan kita coba mengakhiri. Kita yang mulai, kita yang mengakhiri,” tutupnya.
Ganjarian Spartan bersyukur
Disisi lain, kelompok relawan Ganjar Pranowo, Ganjarian Spartan bersyukur atas rencana pembubaran GP Mania sebagai kelompok lain relawan pendukung Gubernur Jawa Tengah itu untuk maju di Pilpres 2024.
Ketua Umum Ganjarian Spartan, Guntur Romli mengungkap sejumlah alasan pihaknya senang atas pembubaran GP Mania. Salah satunya, kata dia, adalah karena mereka kecewa Ketua Umum GP Mania Immanuel Ebenezer pernah membela Munarman sebagai terdakwa kasus terorisme.
“Ganjarian Spartan Ganjar Pranowo bersyukur Immanuel Ebenezer tidak jadi dukung Ganjar Pranowo. Karena, Immanuel Ebenezer membela Munarman terdakwa kasus terorisme dan yang kemudian terbukti dihukum,” ucap Guntur dikutip dari CNNIndonesia , Selasa (7/2/2023).
lanjut Guntur, pihaknya juga tidak senang terhadap kelompok GP Mania karena sering membuat pernyataan yang mengadu domba antara Ganjar Pranowo dan PDIP.
“Immanuel Ebenezer sering membuat pernyataan yang mengadu domba Ganjar Pranowo dengan lingkaran PDIP. Sikap ini malah mempersulit posisi Ganjar Pranowo. Karena Ganjar Pranowo sebenarnya tidak ada masalah dengan lingkaran PDIP,” kata dia.
Selain itu, menurutnya, organisasi yang diklaim Immanuel Ebenezer dengan nama GP Mania tidak pernah eksis. Mereka hanya ‘ganti kulit’ dari nama Batman Basuki Tjahaha Purnama Mania atau Jokowi Mania. Dia pun menyebut kelompok itu yang hanya menjadi mainan politik pribadi Immanuel Ebenezer.
“Kami sangat bersyukur Immanuel Ebenezer tidak jadi mendukung Ganjar Pranowo karena ‘cacat sejarah’ tadi,” tandasnya.[HzH]