(IslamToday ID) – Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengatakan partainya mungkin saja bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Golkar, PAN, dan PPP maupun Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang dibentuk Gerindra dan PKB. Tetapi, menurutnya sulit untuk merapat ke ‘Koalisi Perubahan’ yang tengah dibentuk NasDem, Demokrat, dan PKS. Terlebih mengusung Anies Baswedan sebagai capres.
“Kita bisa dengan teman-teman di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, ya bisa dengan teman-teman Koalisi Indonesia Bersatu tapi kalau dengan Koalisi Perubahan kayak mohon maaf. Karena apa, PDIP dalam koalisi pemerintahan Pak Jokowi, ini sudah melakukan langkah perubahan,” kata Masinton dalam diskusi terkait pemilu di DPR, Kamis (16/2/2023).
“Dalam fase periode 2014-2019, sekarang 2019 ke 2024, memang di rel perubahan. Banyak hal yang kita tadinya kita tidak lihat dan tidak kita rasakan, hari ini kita rasakan. PDIP bersama koalisi perubahan, ya apalagi yang kita mau ubah?,” sambungnya.
Masinton memastikan PDIP akan lebih dulu melakukan penjajakan terkait visi-visi dengan para parpol sebelum mengumumkan capres. Lantas, ia pun menyindir partai yang mengusung calon terlebih dulu ketimbang memenuhi koalisi 20 persen.
“KKIR, KIB menurut saya sudah sangat ideal, dalam membangun koalisi tidak menyodorkan orang dulu baru ngejajakin koalisi. Memenuhi syarat 20% dulu baru nanti bicara orang, ini kan ke bolak-balik nih, nyodorin orang dulu baru ayo, ayo, ayo, ayo kita cukupin syaratnya 20%,” ujar Masinton.
“Tapi kalau ngebet dengan udah pengen banget dia akal rasionalnya hilang, walaupun dia gelar akademisi dari apa, rasionalitas politik ini ya hilang karena hasrat tadi, hasrat dengan berkuasa tadi, walaupun syaratnya enggak memenuhi. Kalau begini kita berharap apa dari yang model begini?” imbuh dia.
Adapun soal capres-cawapres PDIP, Masinton menegaskan kader-kader akan patuh pada keputusan Ketum Megawati Soekarnoputri.
“Kita menunggu Ibu Megawati Soekarnoputri. Meski PDIP sudah memiliki boardingpass untuk mencalonkan presiden tetapi PDIP selalu mengedepankan aspek kebersamaan, aspek gotong royong,” terangnya.
“Nanti komunikasi-komunikasi politik akan berjalan, penjajakan, belum bicara calon di sana, bukan bicara siapa orangnya dulu, tapi bicara tentang kesamaan frekuensinya dulu, baik ideologi, program dan lain-lain, baru nanti bicara siapa, dengan siapa harapan-harapan ini bisa dijalankan gitu,” pungkas dia.