(Islam Today ID) – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BKSDN) Kemendagri yang diwakili Sekretaris Kurniasih mengungkapkan posisi Indonesia pada indeks demokrasi global yaitu di Skor 6,71.
Ia mengatakan bahwa skor ini masih sama dengan tahun sebelumnya, Namun peringkat demokrasi Indonesia turun dari posisi 52 ke 54 pada tahun ini.
“Pada Februari 2023 berada pada peringkat 54 dari 167 negara dengan skor 6,71. Skor ini sama dengan indeks demorkasi di tahun 2021. Namun peringkat indonesia turun dari 52 ke 54,” Ucap Kurniasih.
Kurniasih menilai, dengan peringkat itu Indonesia masuk ke dalam kategori negara flawed democration atau demokrasi cacat.
“Indonesia masih masuk dalam kategori flawed democation atau demokrasi cacat atau demokrasi belum sempurna,” Ujar Kurniasih.
Ia juga mengatakan, flawed democration dapat diartikan bahwa sebuah negara telah menjalankan metode Pemilihan Umum secara adil dan menghormati kebebasan sipil.
“Namun budaya politik dan partisipasi politik masih harus diperbaiki,” kata Kurniasih.
Di sisi lain, Kurniasih menjelaskan saat Joko Widodo (Jokowi) hendak berjalan kaki dari DPR RI ke Istana Negara setelah dilantik menjadi Presiden.
Dia lantas membandingkan situasi itu dengan Amerika Serikat, yang mana merupakan negara pelopor demokrasi.
Namun faktanya, Presiden AS kala itu, Barack Obama mengurungkan niat menyapa langsung para pendukungnya setelah dilantik.
“Sehingga kita negara paling demokrasi, bahkan di dunia. Kita yang sukses,” Imbuhnya.
Kendati demikian, Kurniasih mengatakan bahwa skor indeks demokrasi Indonesia ini masih perlu untuk dikaji lebih dalam lagi.
Sebab, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang hendak melaksanakan Pemilu Serentak pada 2024 mendatang.
“Sekarang mungkin hanya Indonesia yang berani melaksanakan pemilu secara serentak,” tuturnya.
Sebagai Informasi, indeks demokrasi global ini diterbitkan oleh The Economics Untelegence , Februari 2023.[MU]