(Islam Today ID) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) optimis proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat berjalan lancar.
“Saya hanya ingin menyampaikan sebuah optimisme bahwa Ibu Kota Nusantara ini telah dimulai pembangunannya, baik infrastruktur, baik berupa nanti kantor dan ini rumah menterinya,jadi kalau ada yang masih ragu-ragu, di lapangan sudah seperti ini,” urainya.
Hal itu ia sampaikan saat meninjau progres pembangunan sejumlah proyek infrastruktur di kawasan (IKN) yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Ia pun menyatakan tidak ada kendala dalam proses pembangunan IKN. Sampai saat ini, proyek pembangunan IKN telah melibatkan 7.800 tenaga kerja.
“Tenaga kerja sampai hari ini sudah 7.800 dan dari lokalnya 34 persen,” jelas Presiden.
Kepala Negara juga menyampaikan, proyek pembangunan IKN ini bukanlah proyek yang dapat dikerjakan dalam waktu singkat. Periode pembangunannya, lanjut Presiden, bisa selama 10 sampai 15 tahun, layaknya pembangunan ibu kota baru di negara lain.
“Sama seperti kota-kota di negara lain yang memulai proyeknya dan selesai seperti pada kurun waktu yang sudah saya sampaikan” ucapnya Dirinya lantas mendatangi proyek Rumah Tapak Menteri dan menargetkan perumahan menteri tersebut dapat selesai pada Juni 2024.
“Yang kita lihat sekarang ini adalah kawasan rumah-rumah menteri, ada 36 di sini nanti, bangunan. Yang kita harapkan di Juni 2024 itu selesai, karena memang kita ada target 17 Agustus 2024 ada upacara bendera di Ibu Kota Nusantara,” ungkapnya.
Di sisi lain, pembangunan ibu kota negara (IKN) yang awal tahun ini diekspektasikan berdiri gedung-gedung pemerintahan, belum terwujud.
Menyikapi itu, pengamat sosial politik dari Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara, memberikan sejumlah perspektif tentang sebab tidak tercapainya ekspektasi Presiden Jokowi di awal tahun ini.
“Ada yang kontras saat Jokowi menginap semalam di IKN. Janji bahwa akan banyak gedung berdiri ternyata belum terlihat, yang ada masih hutan,” tutur Igor.
Menurutnya ada dua faktor utama yang membuat proyek IKN belum juga menunjukkan progres pembangunan, khususnya tahap pertama yang katanya berupa gedung-gedung pemerintahan.
“Bisa jadi karena minimnya studi kelayakan, seperti halnya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, dan ketidaksiapan pendanaan yang dilakukan saat ekonomi global sedang melambat,” tuturnya.
Sebab itu Igor berpendapat, sangat dimungkinkan proyek pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur tidak selesai, meski Pemilu Serentak 2024 selesai digelar.
“IKN merupakan proyek mercusuar yang tidak mungkin diselesaikan Jokowi sampai akhir kepemimpinannya. Kalau pun terus berjalan, diprediksi selesai pada 2045,” pungkas Igor.[MU]