(IslamToday ID) – Mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj siap menyerukan aksi tak bayar pajak jika Rafael Alun Trisambodo terbukti menyelewengkan dana pajak.
Said menyebut hal serupa pernah ia lakukan saat menjabat sebagai Ketum PBNU pada 2012 dan telah disepakati dalam Munas NU. Kala itu, seruan dikeluarkan Said lantaran Gayus terbukti melakukan penyelewengan dana.
“Tahun 2012 bulan September, Munas ulama di pesantren Cirebon, waktu itu baru ada kejadian Gayus Tambunan, keputusan para kiai bahwa kalau uang pajak selalu diselewengkan NU akan mengambil sikap tegas, warga NU tidak usah bayar pajak,” kata Said di RS Mayapada, Kuningan, Jawa Barat, Selasa (28/2/2023).
“Saya ungkit keputusan munas tadi. Kalau memang pajak uang diselewengkan, ulama ini akan mengajak warga tak usah membayar pajak,” imbuhnya dikutip dari CNN Indonesia.
Said mengungkapkan keputusan itu mengacu pada Kitab Kuning dan para imam serta ulama. Ia menjelaskan dana pajak harus dipakai untuk keperluan masyarakat umum.
Said pun mengenang saat mengancam aksi tidak bayar pajak merespons penyelewengan dana pajak oleh Gayus Tambunan. Ia mengakui sampai didatangi oleh utusan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat itu menjabat sebagai presiden. Namun, ia tetap pada keputusannya.
“Sampai-sampai Pak SBY kirim utusan pribadi, almarhum Pak Yusuf namanya, stafsusnya itu menemui saya,” ucapnya.
“Saya bilang kalau memang itu, itu berdasarkan referensi Kitab Kuning, para imam, para ulama referensi, kalau pajak masih diselewengkan warga NU akan diajak oleh para kiai-kiai tidak usah bayar pajak,” imbuh Said.
Ia juga mengaku heran dengan kasus penganiayaan dengan pelaku Mario Dandy Satrio, yang merupakan anak dari Rafael Alun Trisambodo. Mario, diduga Said salah mendapat asuhan sehingga menjadi seperti anak yang tidak terdidik.
“Tidak berperikemanusiaan, saya juga heran di bumi Pancasila ada perbuatan seperti itu, dan dilakukan oleh anak keluarga terdidik, elite, bukan biadab dan dari pedalaman,” kata Said.
“Saya juga heran, ada anak yang seperti itu. Maka yang jelas seperti yang sudah disinggung, bapaknya tidak urus atau salah urus. Tidak mendidik atau salah didik,” imbuhnya.
Said juga menyinggung soal sumber kekayaan ayahnya Mario, yang mendapat sorotan publik lantaran jumlahnya hampir menyamai Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Menurut Said, harta yang dimiliki oleh Rafael belum tentu halal.
“(Mario) Dijor, dibiarkan, dimanja dengan segala kemewahan, uangnya belum tentu halal. Enggak jelas, kalau uangnya haram dimakan pasti anaknya nakal, kalau, keterlaluan,” ucapnya.
Ia pun mewanti-wanti masyarakat Indonesia untuk mencari uang yang halal. “Maka sekali lagi hati-hati mencari uang yang akan dimakan oleh anak istri. Kalau uangnya haram pasti anaknya nakal,” tuturnya. [wip]